Hal itu akan diawali dengan pemantauan hilal (rukyatulhilal) yang juga digelar pada hari yang sama, 29 Zulkaidah 1445 H.
Sementara pemantauan hilal akan dilakukan di 114 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib mengatakan, semua sistem hisab sepakat bahwa ijtimak menjelang Zulhijah 1445 H jatuh pada 6 Juni 2024 M, bertepatan 29 Zulkaidah 1445 H sekitar pukul 19.37 WIB.
"Pelaksanaan tersebut akan dilakukan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama dan Ormas Islam, serta instansi lain setempat," kata Adib dikutip Selasa (4/6).
Adib menjelaskan, saat hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 7? 15.82 ? sampai dengan 10? 41.09 ? dan sudut elongasi 11? 34.83 ? hingga 13? 14.47 '.
Adib menambahkan, hasil pemantauan hilal akan dimusyawarahkan dalam Sidang Isbat awal Zulhijah 1445 H.
"Sidang Isbat merupakan wujud kebersamaan Kemenag dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama," kata Adib.
Sidang Isbat awal Zulhijah 1445 H akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta, dan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara-negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BERITA TERKAIT: