Praktisi pendidikan Retno Listiyarti menilai selama ini kesejahteraan guru Indonesia kurang diperhatikan pemerintah.
"Mereka berani meminjam didug karena sudah tidak ada jalan lain, dan mereka tidak bisa bedain, mana pinjol ilegal, mana pinjol yang legal," kata Retno kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/5).
Menurut Retno, mestinya pemerintah mengkaji dari 42 persen guru yang terjerat pinjol, apakah betul kesejahteraan guru selama ini kurang.
"Karena guru meskipun S1 gajinya kan honorer jauh di bawah UMR," kata Retno.
Yang kedua adalah, guru-guru Indonesia rela berkorban untuk pendidikan anaknya.
"Jadi andaikan anaknya kuliah, biaya kuliah itu kan enggak cuma bayar UKT ya. Butuh kos butuh makan butuh transport, ditambah UKTnya semakin tinggi, mahal itu pasti memberatkan," kata Retno.
BERITA TERKAIT: