Menariknya, pengambilan formulir pendaftaran ini tidak dilakukan oleh Trijanto, melainkan oleh para relawan. Bahkan Trijanto tak mengetahui dirinya didaftarkan untuk Pilwalkot Blitar ke PDIP
Koordinator Relawan Trijanto, Joko Agus Prasetyo mengatakan, relawan datang ke kantor DPC PDIP Kota Blitar untuk mengambil formulir pendaftaran bacawali tanpa diketahui Trijanto.
"Kami datang ke sini tanpa diketahui Mas Tri. Beliau masih di luar kota. Nanti, kalau beliau sudah di Kota Blitar akan kami paksa mengisi formulir ini," ucap Joko, diwartakan
Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (4/5).
Alasan relawan mengambilkan formulir pendaftaran bakal calon kepala daerah di DPC PDIP Kota Blitar untuk Trijanto adalah karena mereka ingin ada calon alternatif pemimpin pada Pilkada Blitar 2024.
"Kami ingin ada calon alternatif pemimpin di Kota Blitar yang benar-benar lahir dari wakil rakyat dan juga antikorupsi," jelasnya.
Trijanto merupakan calon DPD RI pada Pemilu 2024. Selama menjadi calon DPD RI, Trijanto hanya mengandalkan kekuatan relawan tanpa melakukan politik uang. Dengan hanya mengandalkan kekuatan relawan, Trijanto masih bisa mendapatkan hampir 100.000 suara di Blitar.
Karena itu Joko optimistis Trijanto dapat menjadi Wali Kota Blitar jika ada campur tangan Parpol.
"Kami yakin kalau ada sentuhan parpol akan lebih bagus dan kami yakin Mas Tri bisa menjadi Wali Kota Blitar," ujarnya.
Sebelum Trijanto, sudah ada dua kandidat yang mendaftar ke DPC PDIP Kota Blitar, yakni petahana Wali Kota Blitar Santoso dan politikus Kota Blitar Bambang Riyanto atau Bambang Kawit.
"Sampai sekarang sudah ada tiga orang yang mengambil formulir di DPC PDIP Kota Blitar. Pengambilan formulir dilakukan pada 1-7 Mei 2024, sedang pengembalian formulir mulai 8-13 Mei 2024," ucap Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Kota Blitar, Sukardji.
BERITA TERKAIT: