Hal itu diungkap peneliti BRIN, Profesor Danny Hilman Natawidjaja, pada webinar yang diselenggarakan Universitas Bengkulu (Unib) berjudul "Mitigasi Kebencanaan Geologi dan Fasilitas Riset Kebencanaan di Indonesia", Senin (22/4).
"Di Kalimantan sebetulnya tak lepas dari bahaya sesar aktif. Ini juga salah satu topik dari penelitian kita terbaru, bahwa di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, tidak bebas sesar aktif, ada sesar aktif, banyak, ada kejadian gempa, juga cukup banyak," katanya.
Pada penelitian pendahuluan atas permintaan Kementerian PUPR, kata Danny, pihaknya menemukan indikasi sesar cukup besar sepanjang Kalimantan Timur. Mulai Samarinda, Balikpapan, sampai IKN.
"Ini yang harus terus diteliti, mengenai lokasi dan tingkat keaktifannya, karena sangat dekat IKN. Itu bukti yang terkait dengan sesar di dekat IKN ini, ada tebing sesarnya," tambahnya lagi.
Danny menjelaskan, Indonesia merupakan negeri gempa yang dipenuhi banyak sesar aktif, baik di laut maupun darat.
"Sehingga, riset tentang sesar aktif perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan, supaya tidak kecolongan," pungkas Danny.
BERITA TERKAIT: