Bey mengatakan, wilayah Sumedang sebetulnya sudah terjadi gempa lima kali. Terakhir gempa susulan terjadi pada Senin dini hari (1/1) pukul 03.47 WIB, dengan kekuatan rendah. Ia berharap itu gempa terakhir, mengingat gempa yang terbesar dengan kekuatan 4,8 magnitudo telah terjadi pada Minggu (31/12) pukul 20.34 WIB yang mengakibatkan ratusan rumah rusak.
Selain itu, Bey mengucapkan rasa duka mendalam dan keprihatinan kepada masyarakat Sumedang atas bencana yang melanda Sumedang.
“Kami atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan rasa duka cita mendalam, kita berharap tidak terjadi lagi gempa dan berdasarkan BMKG, puncaknya itu tadi malam yang 4,8 (magnitudo). Ada 138 rumah rusak ringan dan 110 rusak berat," kata Bey dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (2/1).
Bey menuturkan, sekitar 456 masyarakat setempat telah diungsikan ke lokasi yang aman.
“Kita terus memantau, patuhi petunjuk atau arahan dari petugas lapangan. Meminta masyarakat siaga dengan ancaman selain gempa juga hujan ekstrem,” kata Bey.
Bey mengatakan, akibat gempa tersebut ada dua orang warga yang mengalami luka berat dan 11 warga mengalami luka ringan. Seluruh korban sudah mendapatkan perawatan di RSUD Sumedang dan Santosa Bandung.
“Ada dua yang luka berat, 11 luka ringan, sudah mendapatkan tindakan,” kata Bey.
BERITA TERKAIT: