Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Program Virtual Job Tekan Angka Pengangguran di Tangerang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Senin, 11 Desember 2023, 19:15 WIB
Program Virtual Job Tekan Angka Pengangguran di Tangerang
Calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Banten III Okta Kumala Dewi/Ist
rmol news logo Pemkot Tangerang, Pemkab Tangerang dan Pemkot Tangerang Selatan dinilai berhasil menekan angka pengangguran di wilayahnya masing-masing. Salah satunya inovasi Pemkot Tangerang yang menghadirkan Program Virtual Job.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, tingkat pengangguran terbuka di Kota Tangerang tahun 2013 di angka 8,62 persen. Angka itu turun menjadi 7,16 persen pada 2022.

Sedangkan di Kabupaten Tangerang, angka pengangguran menyentuh 7,88 persen dari total penduduk atau sekitar 155.846 orang. Sedangkan di Kota Tangerang Selatan, indikator tingkat pengangguran terbuka tercatat pada angka 5,81 persen dari angka sebelumnya yakni 6,59 persen.

Calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Banten III Okta Kumala Dewi mengatakan, menurunnya tingkat pengganguran di tiga wilayah ini menjadi indikasi negara dalam hal ini pemerintah hadir menyediakan atau menyalurkan pekerjaan kepada warganya.

"Sebab tingginya angka pengangguran akan berdampak buruk pada ekonomi masyarakat, mulai dari meningkatnya angka kemiskinan, rendahnya pendidikan, hingga terjadinya kenakalan remaja," kata Okta dalam keterangannya, Senin (11/12).

Salah satu yang harus terus digenjot pemerintah, menurut Okta, adalah program pelatihan gratis bersertifikat Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) melalui Balai Latihan Kerja (BLK).

"Apalagi tingkat pengangguran terbuka di Indonesia saat ini masih tinggi," kata Okta.

Okta mengatakan, di wilayah Tangerang, sebagian besar para pencari kerja adalah lulusan SMK yang disiapkan untuk dunia kerja. Sehingga, menjadi pertanyaan besar rendahnya penyerapan lulusan SMK terhadap dunia usaha dunia industri.

"Banyak lulusan SMK belum bisa berkesesuaian dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu, dengan pengalaman saya sebagai pengusaha, kolaborasi pemerintah dan dunia usaha perlu ditingkatkan terus melalui kebijakan konkret," demikian Okta. rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA