Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mewisuda 1.112 Mahasiswa, Unis Siapkan Generasi Berdaya Saing

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 25 Oktober 2023, 21:29 WIB
Mewisuda 1.112 Mahasiswa, Unis Siapkan Generasi Berdaya Saing
Rektor UNIS Tangerang Prof. Mustofa Kamil menyalami mahasiswa yang diwisuda/Ist
rmol news logo Ribuan mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang merasakan suasana gembira bercampur haru setelah resmi menyandang gelar sarjana dan magister dalam rangka wisuda ke-48. Acara itu dihelat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Rabu (25/10).
 
Sebanyak 1.112 lulusan menjalani proses wisuda di Universitas pertama di Banten. Mereka berasal dari 15 program studi dari enam fakultas dan pascasarjana. Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan LLDIKTI Wilayah 4 Jawa Barat-Banten, Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais Wilayah Jakarta) Prof. Asep Saepudin Jahar dan Ketua APTISI Banten Dr. PO Abas Sunarya, serta tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihak kampus membacakan lulusan terbaik. Usai pembacaan terjadi momen haru ketika para lulusan berprestasi tersebut diminta mendatangi orang tua/keluarga untuk mengucapkan terima kasih atas segala yang diberikan sehingga mereka berhasil menjadi terbaik.
 
Tak sedikit yang nampak meneteskan air mata ketika sungkem di kaki orang tua. Orang tua ataupun keluarga yang melihat hal itu pun ikut menangis haru sembari memeluk.
 
Rektor UNIS Tangerang Prof. Mustofa Kamil mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua pasca pandemi Covid-19 kampus UNIS Tangerang menggelar wisuda.
 
“Alhamdulillah UNIS meluluskan 1.112 mahasiswa dari 15 prodi 6 fakultas dan 1 program pasca sarjana,” ungkap Kamil kepada wartawan.
 
Dia juga berharap para lulusan dapat berkiprah dalam konteks membangun bangsa dan negara dalam skala lokal, regional, nasional bahkan internasional.

Dalam era globalisasi, tantangan ke depan semakin berat bagi lulusan perguruan tinggi maupun SLTA. Terutama persaingan di bidang pengetahuan dan teknologi. Sebab kebutuhan tenaga kerja semakin menyempit.
 
UNIS mencoba tetap membangun dan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam nuansa akademik maupun non akademik bermutu, dengan mengakulturasikan nilai nilai UNIS yaitu Edukatif, Ilmiah dan Amaliah.

“Lulusan perguruan tinggi maupun SLTA semakin banyak namun jumlah lowongan kerja semakin sedikit. Oleh karena itu kami berharap di era globalisasi ini lulusan Unis bisa bersaing. Kami sudah menyiapkan kemampuan-kemampuan dan kompetensi lulusan Unis dengan profesional,” ungkapnya.

Lulusan UNIS Tangerang juga diharapkan agar tak sekadar menjadi di perusahaan-perusahaan milik orang lain. Namun dapat bekerja secara mandiri dengan berwirausaha. UNIS yang merupakan perguruan tinggi yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan sekian banyak satuan kredit semester (SKS) yang dipelajari mahasiswa agar mereka bisa mandiri.
 
“Diharapkan lulusan UNIS bisa mandiri atau berwirausaha, karena dengan Kurikulum Merdeka kami sudah menyiapkan sekian SKS agar mahasiswa bisa mandiri untuk berwirausaha,” imbuhnya.
 
Kendati demikian, pihaknya sudah bekerja sama dengan 40 instansi negeri maupun swasta untuk mahasiswa melaksanakan magang praktik kerja selama 3 sampai 6 bulan lamanya.
 
“Dengan magang kerja maupun magang di dunia usaha dan industri selama beberapa bulan menjadi sebuah pembelajaran yang terbaik sehingga lulusan Unis bisa mandiri di tengah masyarakat, sehingga lulusan kami bisa berkiprah secara mandiri,” beber Kamil.
 
Dia menambahkan, dengan menerapkan program Kurikulum Merdeka, kampus Unis dapat melukiskan mahasiswanya dengan berbagai pilihan, diantaranya dapat melalui skripsi, tugas akhir, non skripsi yaitu melalui development action plan dan dengan cara menyelesaikan studi sebanyak 100 SKS.
 
“Jadi banyak pilihan bagi mahasiswa kami untuk menyelesaikan kuliahnya dengan memilih skripsi atau development action plan bahkan ada yang memilih riset kecil dan hanya memilih menyelesaikan SKS saja,” paparnya.
 
“Tetapi kebanyakan mereka tetap memilih skripsi, karena katanya tidak asyik. Skripsi sebuah penyelesaian akhir yang membutuhkan semangat kerja untuk menganalisis masalah yang terjadi di tengah masyarakat,” pungkasnya.
 
Ketua Yayasan Islam Syekh-Yusuf, Dr. Ir. M. Yus Firdaus turut memberikan pesan yang menginspirasi dari Kampus Harvard, Amerika Serikat. Meski tidak secara langsung menyampaikan sambutannya, Yus mengucapkan selamat kepada wisudawan melalui video singkat.
 
“Selamat atas pelantikan para wisudawan dan wisudawati sebagai sarjana dan magister baru UNIS, semoga Allah memberikan berkah dan dapat bermanfaat untuk kemaslahatan umat,” ujarnya disertai tepuk tangan riuh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA