Pada babak grand final, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, hadir langsung menyaksikan jalannya pertandingan.
"Karapan Sapi Piala Presiden ini bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya dan tradisi di Indonesia yang menjadi kebanggaan warga Madura," ujar Mayjen Farid.
Budaya itu, kata dia, merupakan tradisi turun-temurun. Bahkan, menurutnya, karapan sapi lebih dari sekadar kecepatan, tetapi juga persaudaraan.
"Bukan hanya menjadi ajang kecepatan dan kekuatan sapi, tapi event ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi," katanya.
Dia menekankan, kemenangan bukan menjadi prioritas utama pada pelaksanaan karapan sapi saat ini. Namun, sportifitas dan semangat kebersamaan seakan menjadi tujuan utama digelarnya kejuaraan tersebut.
"Kegiatan ini juga harus bisa menjadi potensi dalam mempromosikan wisata dan ekonomi lokal di Bangkalan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: