Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gandeng UKM, Mendag Lepas Ekspor Perdana Komoditas Unggulan Jambi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Minggu, 24 September 2023, 20:08 WIB
Gandeng UKM, Mendag Lepas Ekspor Perdana Komoditas Unggulan Jambi
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan/Ist
rmol news logo Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, untuk kali pertama melepas ekspor komoditas unggulan Provinsi Jambi, yakni pinang, kopra, dan karet. Pelepasan dilakukan di Pelabuhan Talang Duku.

Ekspor kali ini melibatkan berbagai perkebunan rakyat yang dikelola unit induk usaha yang terdiri dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), serta perusahaan.

“Ini membuktikan, jika seluruh pelaku usaha berkolaborasi, maka akan menciptakan eksportir yang sanggup memenuhi selera pasar global, baik kuantitas maupun kualitas," kata Mendag, lewat keterangan resminya di Jakarta, Minggu (24/9).

Pelepasan ekspor dilakukan PT Kirana Windu untuk produk karet, senilai 80 Ribu US Dollar ke Meksiko, CV Rayeez Agro Albasith untuk produk kopra kering senilai 24,79 Ribu US Dollar ke Pakistan, PT Blantika Indo Global untuk produk ijuk kelapa dari pelepah pinang senilai 14,30 Ribu US Dollar ke India, serta PT Agro Future Indonesia produk biji pinang senilai 16,97 Ribu US Dollar ke Bangladesh.

Selain karet dan kelapa, pinang juga merupakan produk unggulan Indonesia di pasar internasional. Indonesia menjadi produsen ke-5 dunia dengan total produksi mencapai 215.000 metrik ton pada 2021.

Ada 14 provinsi memiliki area yang baik untuk tanaman pinang, termasuk Jambi, Sumatra Utara, dan Aceh, dengan total luas area di seluruh Indonesia mencapai 152 ribu hektare. Provinsi Jambi juga menjadi sentra produksi pinang yang menyumbang hampir 40 persen produksi nasional.

Sosok yang akrab disapa Zulhas itu juga menambahkan, kualitas produk pinang dari Indonesia, khususnya Jambi, cukup tinggi dibanding negara lain. Namun saat ini terdapat hambatan ekspor, seperti penerapan tarif bea masuk yang tinggi di India, Iran, dan Persatuan Emirat Arab, serta belum adanya pengakuan sertifikasi di negara tujuan.

Menurut Zulkifli Hasan, hambatan ekspor itu bukan hanya meresahkan para petani dan eksportir pinang, tapi juga Kementerian Perdagangan.

“Untuk itu kami akan terus melakukan upaya diplomasi bilateral dengan negara tujuan ekspor pinang, agar tidak ada lagi yang menghambat ekspor dari Indonesia," pungkas Mendag.rmol news logo article
EDITOR: ACHMAD RIZAL

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA