Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina mengaku, setelah mendengarkan langsung keluh kesah pedagang blok A dan blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, sepinya pembeli dipicu maraknya aktivitas jual beli di TikTok Shop yang melibatkan banyak artis dan pegiat sosial atau influencer.
“Apalagi di
endorse artis, harganya jatuh, bahannya impor, ada bahan second juga dari luar negeri, sehingga otomatis disini jauh menurun (omzet) sampai 70-80% karena itu,” kata Wa Ode dikutip Minggu (24/9).
Ia menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat untuk menggodok regulasi atau ketentuan dalam berdagang online. Sebab sepinya pembeli juga berdampak banyak pada sektor usaha lain di Tanah Abang. Misalnya para porter atau jasa angkut barang.
“Porter biasanya sehari bisa 20 kali angkut, sekarang dari pagi sampai sore belum ada sama sekali. Jadi kita harapannya pemerintah segera membuat regulasi untuk melindungi pedagang khususnya pedagang lokal,” kata politikus PDIP ini.
Salah satu pedagang pakaian pesta pernikahan di Pasar Tanah Abang, Joselin mengaku sepinya pengunjung dirasakan sejak awal tahun 2023 lalu, puncaknya saat bulan Ramadan.
Tanah Abang yang merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara ini tidak seramai tahun sebelum pandemi Covid-19.
“Pandemi sepi, setelah pandemi kami berharap bisa ramai normal lagi. Ternyata sama saja sepinya, karena sekarang pada memilih belanja di live tiktok. Mereka bisa memberikan harga murah karena tidak bayar sewa ruko seperti kami,” kata Joselin.
BERITA TERKAIT: