"Wujudkan kenormalan baru pascapandemi dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh dalam aktivitas keseharian," ucap Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/6).
Satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 menerbitkan protokol kesehatan terbaru dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Surat tersebut ditandatangani Kepala BNPB yang juga Kasatgas Covid-19, Suharyanto, pada 9 Juni 2023.
Dalam SE tersebut antara lain menyebutkan pada kondisi sehat masyarakat diperbolehkan mencopot masker. Namun pada kondisi tertentu, misalnya ketika seseorang sedang merasa kurang sehat, tetap diwajibkan menggunakan masker ketika berada di tempat umum.
Selain itu, tambah Wakil Ketua MPR RI Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah itu, dalam SE tersebut masyarakat disarankan tetap melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dengan booster kedua. Pun dianjurkan tetap membawa hand sanitizer atau menggunakan sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan untuk terhindar dari virus.
Tetap menerapkan protokol kesehatan dinilai penting, mengingat virus corona yang menyebar terus beradaptasi hingga membentuk varian-varian baru yang mudah menular dan berdampak pada menurunnya daya tahan tubuh.
Catatan Satgas Covid-19 per Jumat (9/6) kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 191 kasus baru dengan 10.597 kasus aktif, kasus sembuh bertambah 376 dan pasien meninggal tercatat sebanyak 5 jiwa.
Selain itu muncul ancaman gejala long Covid-19 seperti rasa lelah berlebihan, gangguan napas, nyeri sendi, dan nyeri dada, yang diderita para penyintas Covid-19.
Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, dengan protokol kesehatan yang lebih bersifat imbauan itu seharusnya para pemangku kebijakan lebih mengedepankan upaya untuk menanamkan pemahaman kepada masyarakat. Khususnya terkait penerapan protokol kesehatan sebagai sebuah kenormalan baru dalam keseharian.
Sosialisasi masif, tambah legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, sangat penting dilakukan agar masyarakat paham bahwa kondisi pascapandemi harus dijalani dengan kenormalan baru, termasuk menjalani sejumlah protokol kesehatan tersebut.
Sosialisasi tersebut, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, harus segera dimulai dari lingkungan keluarga, komunitas, lingkungan pendidikan sampai ke masyarakat luas. Sehingga tujuan menerapkan protokol kesehatan sebagai bagian upaya melindungi setiap warga negara dari ancaman penyakit, bisa direalisasikan dengan baik.
Selain itu, kesiapan pemerintah pusat dan daerah dalam menerapkan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif juga harus dipastikan, agar proses deteksi dini kesehatan dasar masyarakat dapat diterapkan di fasilitas-fasilitas kesehatan hingga tingkat kecamatan.
"Kolaborasi yang kuat dari semua pihak, para pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat sangat diperlukan dalam membangun daya tahan bangsa untuk merealisasikan pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang tangguh dan berdaya saing di masa depan," demikian Lestari Moerdijat.
BERITA TERKAIT: