Dari lnformasi salah satu sumber kepada
Kantor Berita RMOLLampung, yang menyebut bahwa, Slamet Anwar isunya pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Perpindahan itu diduga buntut dari kekecewaannya terhadap Ardito Wijaya karena dirinya ditempatkan pada nomor urut 4, di Dapil V, tanpa melalui musyawarah, dan koordinasi.
Yang artinya, dengan nomor urut tersebut Slamet Anwar merasa tidak diperhitungkan atau dihargai dalam struktural Partai yang selama ini telah banyak kontribusinya dalam membesarkan Partai yang didirikan oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu.
"Infonya Pak Ya'i (Slamet Anwar) pindah ke PPP, karena kecewa dengan Ketua DPC PKB," ujar sumber itu.
Namun saat diklarifikasi, Slamet Anwar membantah isu tersebut, dia mengklaim bahwa dirinya sementara ini masih tetap di PKB.
Yang mana sebenarnya adalah, dirinya diminta oleh Ketua DPC PPP, Sugeng Wantoyo untuk ikut membesarkan PPP, dan dijanjikan nomor urut 1 di Dapil V.
"Nggak benar, yang benar saya diminta untuk ikut membesarkan PPP. Tetapi saya tolak, karena walaupun dijanjikan nomor urut 1, artinya sama saja saya menyakiti orang, atau caleg yang ada di nomor urut tersebut," terang Slamet kepada
Kantor Berita RMOLLampung, ketika diklarifikasi melalui sambungan telepon, Kamis malam (1/6).
Ketika disinggung terkait pernyataan Ketua DPC PKB Lamteng, Ardito Wijaya yang menyebut bahwa terakhir bertemu dengan dirinya pada 30 Mei kemarin, di mana dalam pertemuan itu tidak ada obrolan yang membahas soal nomor urut Pencalegkannya di Dapil V. Slamet Anwar tegas mengatakan bahwa itu tidak benar.
"Kayaknya terakhir saya ketemu beliau, beberapa hari sebelum pendaftaran Bacaleg ke KPU, dan saya sudah komunikasi terkait nomor urut saya, tapi buktinya. Setelah itu saya ke Jawa, jadi kalau beliau mengatakan bertemu saya tanggal 30 kemarin nggak benar," ungkapnya.
Begitu juga ketika disinggung apa langkah yang akan diambilnya saat ini.
"Biarkan saja alam yang akan menyeleksinya," ujarnya singkat.
BERITA TERKAIT: