Prestasi ini, menjadi kali pertama bagi SMA Kebangsaan, sekolah yang dikelola oleh Lembaga Perguruan Taman Taruna Kebangsaan (LPTTK) sejak berdiri pada tahun 2013.
Ketua LPTTK Radityo Egi Pratama, mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan ini terletak pada pendekatan pendidikan berbasis kedisiplinan yang diadopsi SMA Kebangsaan.
“Di SMA Kebangsaan, kami menanamkan kedisiplinan sebagai hal utama. Mulai dari bangun pagi pukul 04.30, melaksanakan salat subuh secara bersama-sama, hingga mengorganisir aktivitas mereka sepanjang hari,” kata Egi dalam keterangannya, Selasa (30/5).
Putra menantu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ini menambahkan, sekolah ini memiliki misi untuk mendidik siswanya memahami wawasan kebangsaan, kepemimpinan, religius, dan integritas melalui tiga aspek. Yakni kecerdasan akademik, pembentukan karakter, dan kesamaptaan jasmani.
Dia menjelaskan bahwa kurikulum khusus SMA Kebangsaan, selain kurikulum nasional, dengan bertujuan mengembangkan potensi kepemimpinan siswa juga dibekali dengan melalui aspek mental spiritual, ideologi, kejuangan dan kepemimpinan.
“Inilah yang membuat kami berbeda dan hasil kerja keras kami membuahkan hasil,” katanya.
Egi berharap bahwa ke depan akan ada lebih banyak siswa seperti Frans yang mampu meraih prestasi nasional. Bukan hanya di Paskibraka tetapi juga di sektor lain, sehingga nama sekolah ini semakin dikenal luas di tingkat nasional.
Egi pun menuturkan, perjalanan Frans menjadi bagian Paskibraka Istana Negara ini bukanlah hal yang mudah.
“Frans harus melalui berbagai proses mulai dari tingkat kota/kabupaten, kemudian naik ke provinsi, dan akhirnya ke nasional,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: