Hal itu berdasarkan keterangan beberapa orang pengguna jalan yang dihimpun
Kantor Berita RMOLLampung, khususnya dari arah Pelabuhan Bakauheni arah pintu masuk Kota Dalam.
"Kondisi jalan masih bergelombang, KM 38, KM 40, dan KM 50. Dan jalannya gelap," kata pengguna jalan tol, Neo, Minggu (28/5).
Dia menjelaskan, kenaikan tarif tol JTTS Ruas Bakter tidak sesuai dengan fasilitas dan kondisi jalan masih banyak perbaikan di sana-sini.
"Naik terus tarifnya tapi fasilitas enggak sesuai, lampu hanya terang di rest area saja, kan berbahaya bagi para pengguna jalan," kritiknya.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Riswandi (40), seorang sopir truk. Dia mengatakan, kenaikan tarif tol semestinya didukung fasilitas lebih baik yang disediakan oleh pihak pengelola tol JTTS.
"Yang jelas pasti ada dampaknya terutama isi kartu tol, kalau fasilitas bagus enggak masalah, soalnya masih ada beberapa titik jalan bergelombang dan kurang penerangan, lampu jalan gelap, hanya ada (penerangan) di rest area saja," ujarnya.
Sebelumnya, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Tjahjo Purnomo menjelaskan, penyesuaian kenaikan tarif tol JTTS sebesar 60 persen dari sebelumnya, yaitu dari Rp 844 per kilometer menjadi Rp1.350.
"Sejak diresmikan penyesuaian tarif ada penurunan 10 persen dari sebelumnya 36 ribu pengguna menjadi 34 ribu pengguna. Kita akan terus sosialisasi secara berkala, semoga segera kembali normal," ujarnya.
BERITA TERKAIT: