"Kami mengajak para generasi muda melalui karang taruna Desa Sukamulya untuk terus melestarikan dan mencintai seni dan budaya khas Jawa Barat," kata Koordinator PMN wilayah Jawa Barat, Marsus Albar, dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (22/3).
Marsus menuturkan, seiring dengan perkembangan waktu dan pesatnya teknologi informasi membuat perhatian para pemuda terhadap seni budaya asli milik Indonesia kini mulai tenggelam. Selain itu, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Jawa Barat berada di urutan ke 20 dari 34 provinsi di Indonesia tahun 2019.
"Pemuda saat ini kan melekat dengan teknologi dan penggunaan gawai. Hal tersebut juga tentu ada dampak positifnya, tetapi kami mengajak para pemuda untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dengan ikut serta terlibat dalam mendorong eksistensi seni budaya sebagai identitas bangsa Indonesia," tutur Marsus.
Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan mampu mendorong minat dan ketertarikan pemuda pada kesenian khas Jawa Barat, terutama dalam meningkatkan kembali IPP Jawa Barat yang kian merosot.
"IPP Jawa Barat yang rendah menjadi pelecut kami untuk terus melakukan program-program pemberdayaan kepada para pemuda, seperti pemberian edukasi dan literasi melalui kegiatan seminar maupun pentas seni seperti ini," ungkapnya.
Ketua Karang Taruna Desa Sukamulya, Evi Indriani mengatakan banyak persoalan yang dihadapi oleh pemuda di Jawa Barat, diantaranya angka putus sekolah, angka harapan hidup dan angka partisipasi pemuda dalam pembangunan. Untuk itu, Marsus berkomitmen untuk mendukung setia program kepemudaan yang lebih baik.
"Semoga dengan kehadiran PMN di Jawa Barat bisa makin menjawab tantangan yang ada dengan program yang makin baik dan inovatif," kata Evi.
"Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih banyak atas kegiatan dan bantuannya kepada PMN Jawa Barat. Silaturahmi yang sangat baik dan semoga kami PMN bisa melalukan pendampingan yang berkelanjutan untuk kemajuan karang taruna di desa kami," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: