Diikuti sekitar 25 orang, pelatihan ini dibuat secara gratis di Sekretariat IYE, Kedai Kopi Kosong Dua, Jl. Lingkar Tangkuban Perahu, Guntur, Jakarta Selatan pada Kamis (16/3).
Sejumlah praktisi dunia perkopian turut berpartisipasi, membagikan pengetahuan dasar mengenai ragam kopi, teknik dasar meracik kopi, hingga manajemen bisnis untuk membuka kedai kopi.
“Kegiatan ini dilatarbelakangi pemikiran kita dari IYE yang merupakan sekumpulan pemuda Indonesia memiliki tujuan bagaimana para muda-mudi yang kreatif dapat berkegiatan positif," kata Pengurus Pusat IYE Ilham Fadli.
Ilham menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pemuda. Diproyeksikan setiap satu orang peserta dapat membuka bisnis dan menarik 1.000 konsumen. Sehingga 25 peserta dapat menggerakkan sekitar 25 ribu konsumen.
Jika proyeksi ini terwujud, maka para pemuda dapat menggerakkan UMKM yang ke depan bertujuan mengatasi resesi ekonomi.
“Para pecinta kopi sangat beragam, baik tua maupun muda, laki-laki dan perempuan. Kami mewadahi para pemuda yang ingin berwirausaha namun mereka belum memiliki keterampilan dan manajemen bisnis kedai kopi,†jelas Ilham.
Sementara itu, praktisi Peracik Kopi Arabika Gayo Ariza menjelaskan, Indonesia merupakan negara penghasil kopi Arabika nomor 4 di dunia, namun sayang potensi ini belum banyak dikembangkan.
Saat ini, masyarakat Indonesia masih lebih menyukai kopi jenis Robusta. Padahal kopi Arabika ini memiliki aroma yang lebih wangi dan khas.
BERITA TERKAIT: