Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, pemanfaatan tankos tersebut dipadukan dengan penanaman
legum cover crop (LCC) untuk memperbaiki kondisi awal tanah pasca penambangan.
“Kegiatan pasca tambang yang dilakukan di wilayah operasi UBP Bauksit Kaliamantan Barat ini dilakukan dengan melibatkan kelompok rentan sebagai salah satu program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk
creating shared value," kata Syarif Faisal Alkadrie, Selasa (30/8).
Tankos yang bertekstur runcing dan tajam tersebut dinilai cocok di lereng yang curam di atas 450 meter. Tankos juga merupakan material kaya unsur hara dan memiliki perimbangan magnesium/kalium (Mg/K) serta kapasitas tukar kation yang tinggi.
"Penggunaan tankos dapat membantu percepatan pertumbuhan tinggi tanaman dan tajuk yang lebih lebar, juga menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik," paparnya.
Syarif menuturkan, saat ini lahan reklamasi tambang bauksit Antam di Kalbar memiliki 587.036 bibit tanaman, mulai dari jambu mete, jambu hutan, sengon, karet, johar, jengkol, nyatoh, dan ulin.
Antam sendiri menegaskan, pengelolaan pasca tambang dilakukan sebagai komitmen pertanggungjawaban untuk mengembalikan kondisi lingkungan, habitat flora dan fauna, serta produktivitas area agar tetap memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar.
“Kami berharap dengan adanya sinergi dan pemanfaatan limbah ini memberikan manfaat bagi generasi mendatang,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: