Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PT AMJ Bantah jadi Mafia Minyak Goreng

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Jumat, 08 April 2022, 04:48 WIB
PT AMJ Bantah jadi Mafia Minyak Goreng
Direktur Utama PT AMJ Djondy Putra/RMOLJakarta
rmol news logo PT Amin Market Jaya (AMJ) membantah tudingan bahwa perusahaanya merupakan mafia minyak goreng.

"Kami bukanlah mafia minyak goreng seperti yang dibicarakan, kami sebagai pebisnis tentu dirugikan," kata Direktur Utama Djondy Putra kepada wartawan di kawasan Pluit, Jakarta Utara, dikutip RMOLJakarta, Kamis (7/4).

Alih-alih untung, Djondy malah mengklaim perusahaan rekanan banyak menjaga jarak soal setelah adanya tudingan mafia minyak goreng yang dialamatkan ke perusahaannya.

"Supplier jaga jarak dengan kami, barang-barang kami di gudang diimbau enggak boleh bergerak dan juga biaya kontainer tiga bulan tidak jelas," kata Djondy.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama kuasa hukum PT AMJ, Fredrik J Pinakunary menerangkan, tuduhan yang ditujukan kepada kliennya tidak berdasar.

"Tuduhan-tuduhan tidak berdasar mengakibatkan kerugian yang signifikan kepada klien kami," kata Fredrik.

Tentu hal ini berpengaruh kepada operasional perusahaan. Menurut Fredrik ada beberapa faktor yang harus diluruskan, pertama PT AMJ bukan hanya mengekspor minyak goreng, faktanya sejak 7 September 2021 PT AMJ mengekspor pelbagai kebutuhan pokok ke Hongkong, salah satunya adalah minyak goreng.

"Berdasarkan fakta itu sejak 7 September 2021 sampai 3 Januari 2022 barangnya yang diekspor bervariasi. Kalau dibilang 23 kontainer berisi minyak goreng, itu kekeliruan yang fatal," kata Fredrik.

Fredrik juga menyebut persentase minyak goreng dalam satu kontainer tidaklah banyak atau bsrvariasi jumlahnya sesuau dengan kebutuhan, contohnya dari 25 kontainer yang diekspor, kontainer nomor 17 yang berisi minyak goreng dengan persentase 92,74 persen.

"Selebihnya kecil (persentase per komtainer), jadi kita buktikan bahwa tidak benar 23 kontainer minyak goreng," ujar Fredrik.

Terkait dengan tudingan bahwa PT AMJ menyebabkan kerugian perekenomian negara dengan adanya kelangkaan minyak goreng kemasan di Indonesia juga dibantah.

Sebab, keuntungan perkontainer yang diperoleh PT AMJ jauh lebih kecil dari nominal ratusan juta, seperti contoh per kontainer yang diekspor hanya mengambil untuk Rp 4 Juta hingga Rp 5 Juta.

Keuntungan tersebut tidak berdasar menurut Fredrik, terlebih PT AMJ bukanlah perusahaan yang memiliki karyawan banyak, dan hanya terdiri dari 2 direksi, 12 orang karyawan dan 10 buruh.

Sebelumnya Kejaksaan Tinggi DKI Jakarrta menyatakan telah menyita satu kontainer milik PT AMJ yang rencananya akan diekspor pada 17 Maret 2022 saat minyak goreng langka di pasaran.

Dari penyitaan barang itu, PT AMJ diduga mendapat untung hingga Rp 400 juta per kontainer.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA