Pesan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pidato sambutannya secara virtual di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Alumni ITS, Senin (28/3).
"Semoga Rakernas ini dapat menghasilkan gagasan dan inovasi yang tentunya mencerminkan kearifan dan juga terobosan yang dilakukan oleh para alumni ITS,†tutur Menko Airlangga.
Ditambahkan Airlangga, kebijakan-kebijakan untuk mencapai Indonesia Emas sudah dilakukan pemerintah. Antara lain, hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri, mendorong sektor manufaktur yang berdampak luas meningkatkan devisa dan investasi, kebijakan program substitusi impor, dan kebijakan terkait peningkatan kualitas SDM Indonesia dengan penciptaan digital
talent.
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, potensi ekonomi digital pada tahun 2021 mencapai 70 miliar dolar AS. Jumlah ini diperkirakan akan naik di tahun 2025 menjadi 146 miliar dolar AS.
"Indonesia tentunya membutuhkan SDM yang jumlahnya besar, yaitu 9 juta orang sampai tahun 2030. Inilah yang menjadi tantangan agar Perguruan Tinggi mampu mencetak sarjana-sarjana yang digital
literate,†ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan, pemerintah juga memberikan dukungan melalui pengembangan talenta digital. Antara lain melalui Kartu Prakerja dan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk masyarakat umum, Digital Talent Scholarship untuk level tenaga profesional, dan Digital Leadership Academy untuk para pimpinan.
Selain untuk meningkatkan jumlah talenta digital, program-program tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia. Pemerintah, kata Airlangga, mengharapkan jumlah wirausaha dapat meningkat dan mencapai 5 persen.
Pemerintah juga telah menciptakan dan memberikan berbagai regulasi yang memberikan perlindungan dan kemudahan kepada UMKM termasuk pembiayaannya.
Misalnya, dukungan pembiayaan bisa diperoleh melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 373 triliun dengan bunga 3 persen sampai akhir 2022.