Menteri BUMN melalui yayasannya itu sudah membangun dan memperbaiki 130 titik fasilitas umum di Jakarta, 200 titik di Banten dan 520 di Sumatera. Sejumlah sarana seperti jembatan dan tempat wisata yang bisa dinikmati oleh publik dibangun Erick.
"Kami merasakan betul manfaat dari perbaikan fasilitas ini. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi pejabat lain yang peduli terhadap fasilitas umum," kata Wawan, warga yang merasakan manfaat perbaikan fasilitas yang dibangun oleh Erick.
Selain Wawan, ada juga yang telah merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan Yayasan Erick Thohir ini ialah masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sidorejo, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
Desa yang dihuni 220 kepala keluarga ini merasa senang ketika mendapat bantuan program social healing pembangunan fasilitas umum (fasum) pembuatan balkon spot selfi dari Yayasan Erick Thohir yang terletak di kawasan wisata air terjun Sengkuang.
Ketua Pokdarwis Desa Sidorejo, Edi Setiawan, mengaku pembuatan balkon spot selfi merupakan perencanaan yang sudah diprogram sejak awal. Namun, terkendala dengan keterbatasan anggaran.
"Kami bisa bersyukur dengan adanya Yayasan Erick Thohir yang membuat impian kami selaku Pokdarwis bisa terwujud," kata Edi dalam keterangan tertulis, Senin (13/12).
Lahan seluas 800 meter persegi ini, kata Edi, disulap menjadi spot foto yang sangat indah lantaran menghadap langsung ke arah air terjun Sengkuang dengan ketinggian sekitar 30 meter, sebagian dimanfaatkan untuk pertanian tanaman selada air. Sebagian lahan lainnya dibangun beberapa pendopo peristirahatan untuk tempat berteduh bagi para wisatawan.
Edi mengungkapkan, Yayasan Erick Thohir menawarkan bantuannya ini sangat memudahkan warga. Sebab, syaratnya mudah yakni cukup bergotong royong dalam pengerjaannya saja.
“Rapat wargapun dimulai. Ide-ide inovatif pun muncul selama proses pembangunan. Mulai dari balkon spot selfi dengan jembatannya harus terbuat dari kayu. hal itu memunculkan kesan menyatu dengan alam. Warna balkon dicat berbagai warna, layaknya pelangi. Kuning, hijau, merah, dan biru mendominasi. Menimbulkan Kesan cerah dan glamor ditengah lebatnya hutan di sekitarnya,†beber Edi.
“Yang unik, muncul ide menuliskan kutipan kutipan motivasi dari tokoh tokoh dunia. Mulai dari Nelson Mandela dengan kalimatnya yang menggelorkan semangat perjuangan, ‘Seorang pemenang adalah pemimpi yang tidak pernah menyerah,†tandas Edi.
BERITA TERKAIT: