Pada H-3 kejadian erupsi, Tim SAR berhasil mengevakuasi 22 korban meninggal dunia dan membuka desa-desa yang terisolir di wilayah paling terdampak, yaitu di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.
"Semua desa terdampak di Pronojiwo, yang paling dekat dengan puncak semeru, untuk semua desa di kecamatan ini sudah bisa diakses," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam jumpa pers virtual pada Senin malam (6/12).
Abdul Muhari menerangkan, untuk di Kecamatan Pronojiwo ada satu desa yang masih belum terbuka sepenuhnya untuk diakses. Yaitu, sisi utara Desa Curak Kobokan.
"Tapi bisa diakses dari sisi Lumajang," tuturnya.
Sampai malam ini, tambah Abdul Muhari, jumlah warga yang harus mengungsi akibat erupsi Semeru mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat.
"Dari angka 902 saat ini (menjadi) 2,004 jiwa," bebernya.
Dengan tambahan jumlah pengungsi, BNPB akan segera menyalurkan kebutuhan matras dan selimut.
"Memang ada lokasi pengungsian yang berada di tempat terbuka. Tapi logistik tersebut sudah siap untuk digeser," demikian Abdul Muhari.
BERITA TERKAIT: