Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menggenangi 300 Rumah, Banjir di Aceh Timur Berangsur Surut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 19 November 2021, 23:32 WIB
Menggenangi 300 Rumah, Banjir di Aceh Timur Berangsur Surut
Wilayah Kecamatan Indra Makmur, Aceh Timur yang terdampak banjir hingga Jumat, 19 November/Repro
rmol news logo Sebanyak 300 unit rumah warga Aceh Timur, Provinsi Aceh terendam banjir dengan tinggi muka air 50 sampai 70 sentimeter, pada Kamis (18/11), pukul 23.45 WIB.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menjelaskan, banjir di Aceh Timur tersebut disebabkan curah hujan terjadi selama beberapa hari, khususnya yang mengguyur Kecamatan Indra Makmur.

Dia sudah menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, yang menyebut tiga gampong yang terdampak banjir hingga Jumat (19/11) antara lain Gampong Julok Rayeuk Utara, Alu Ie Mirah dan Jambo Lubok.

"BPBD setempat telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait serta pendataan kerugian materil lainnya akibat banjir. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini," ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya pada Jumat malam (19/11).

Abdul Muhari memastikan, kondisi terkini dari banjir di Aceh Timur sudah mulai berangsur surut pada beberapa wilayah, dengan tinggi muka air antara 20 sampai 50 sentimeter.

Namun berdasarkan prakiraan cuaca tiga harian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 19 sampai 21 November 2021, Kabupaten Aceh Timur didominasi cuaca cerah berawan, berawan dan hujan ringan.

"Kabupaten Aceh Timur juga memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi. Kajian inaRISK menunjukkan sebanyak 24 kecamatan berpotensi terdampak banjir," papar Abdul Muhari.

Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hindrometeorologi dengan melakukan pemantauan prakiraan cuaca secara berkala.

Kata Abdul Muhari, upaya pencegahan juga dapat dilakukan dengan pembersihan material yang menghambat saluran atau tempat aliran air, serta mengoptimalkan daerah resapan air dengan penanaman pohon serta tanaman vegetasi.

"Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti instruksi dari perangkat daerah setempat dalam kondisi kedaruratan," demikian Abdul Muhari. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA