Kritik Video "Salam dari Binjai", Politikus PKS: Kemenkominfo Harus Hapus Konten Tak Mendidik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 01 November 2021, 12:05 WIB
Kritik Video "Salam dari Binjai", Politikus PKS: Kemenkominfo Harus Hapus Konten Tak Mendidik
Politikus PKS Sumut, Hendro Susanto/RMOLSumut
rmol news logo Video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang anak remaja memukuli pohon pisang sampai roboh di Binjai, Sumatera Utara, memicu keprihatinan politikus muda PKS, Hendro Susanto. Video tersebut juga membuat kalimat "Salam dari Binjai" menjadi trending di kalangan netizen.

Hendro yang merupakan anggota DPRD Sumatera Utara dari daerah pemilihan (dapil) Sumut XII (Binjai dan Langkat) ini mengaku prihatin dengan perilaku anak zaman now yang terkesan ingin terkenal lewat aksi yang tidak mendidik.

"Kita berharap Kemenkominfo menghapus video-video seperti ini. Karena tidak ada unsur edukasinya, malahan yang muncuk adalah kesan kita tidak peduli lingkungan hidup dan hanya menjadikannya alat melampiaskan kemarahan," kata Hendro Susanto, dikutip Kantor Berita RMOLSumut, Senin (1/11).

Sambung Hendro, ia juga tidak sepakat jika aksi memukuli pohon pisang hingga tumbang tersebut diberi nama "Salam dari Binjai". Menurutnya, banyak bentuk salam lain yang nilainya lebih edukatif merujuk pada kondisi yang ada di Kota Rambutan tersebut.

"Saya mendorong aksi-aksi kreatif dan edukatif, misalnya aksi untuk menggaungkan pemberantasan narkoba dan perjudian yang marak di Binjai. Nah, kalau aksi seperti itu diviralkan, saya kira itu baru tepat disebut 'Salam dari Binjai'," ujarnya.

Belakangan ini, lanjut Hendro, ia sangat miris dengan berbagai video yang sangat tidak mendidik yang beredar di masyarakat. Konten-konten yang ditonjolkan oleh para pegiat media sosial kerap mengarah pada hal yang negatif.

Padahal, dengan viralnya aksi-aksi negatif seperti itu, berpotensi membuat masyarakat semakin tidak peka terhadap hal-hal yang tidak mendidik.

"Bagaimana nasib anak-anak kita ke depan jika mereka tidak lagi peka untuk menolak hal-hal yang negatif dan justru menjadi sangat permisif alias menganggap itu hal biasa," tutur Hendro.

"Saya kira pada tataran ini, Kemenkominfo harus segera bertindak agar kondisi ini tidak semakin parah. Toh di era 4.0 ini, bisa juga kok viral lewat aksi yang baik dan mendidik," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA