Demikian dikemukakan Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman, yang berada di dalam kawasan wisata Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Sabtu (5/6).
Kunjungan ini dalam rangka mensosialisasikan program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Program ini diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
"Kami ingin desa wisata hadir membuka peluang usaha, peluang ekonomi dan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya," ujar Sandiaga.
Desa Pentingsari adalah desa wisata dengan segudang penghargaan. Tak hanya dikenal di dalam negeri, prestasinya sudah tingkat dunia. Mulai dari
Indonesia Suistainable Tourism Awards (ISTA) 2017 dalam kategori ekonomi, sampai 100 Top destinasi pariwisata berkelanjutan di dunia versi
Global Green Destinations Days (GGDD) 2019.
Desa ini punya berbagai daya tarik wisata. Seperti, pertunjukkan seni tari punokawan, permainan musik tradisional gamelan, seni batik, kuliner tempe dan jamur serta produk UMKM berupa kopi. Ada juga aktivitas berupa seni Wayang Suket.
Dan yang tak kalah terkenal adala sensasi bertualang yang memacu adrenalin dengan menaiki kendaraan Jeep menyusuri sungai.
Berjarak sekitar 22,5 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta, masyarakat desa tidak hanya mengandalkan keindahan lokasi wisata. Akifitas kehidupan sehari-hari masyarakat seperti bertani, keramah-tamahan khas pedesaan, makanan khas desa, budaya dan kesenian tradisional yang masih terjaga menjadi kekuatannya.
Hal itu yang menarik para wisatawan untuk berkunjung, bahkan tidak sedikit juga yang menginap di homestay rumah-rumah warga dengan suasana desa yang masih sangat kental. Desa ini menawarkan pengalaman tersendiri dimana wisatawan merasakan langsung interaksi dengan warga desa ini.
"Kita berharap pencapaian Desa Wisata Pentingsari dapat menginsprasi kemunculan desa wisata-desa wisata baru di Indonesia yang dapat membangkitkan ekonomi desa," tandas Sandiaga.