“Kami turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya para syuhada prajurit kapal selam KRI Nanggala 402. Terima kasih atas pengabdian luar biasa yang ditunjukkannya selama ini dalam membela bangsa dan negara Indonesia,†kata Gatot Prio Utomo kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/4).
Pria yang akrab disapa Gus Pu ini kemudian memberikan pesan agar pemerintah masih memiliki tugas untuk mengevakuasi jasad korban sehingga masih bisa dikuburkan di taman makam pahlawan.
Yang tak kalah penting, kata Gus Pu, pemerintah menjamin kehidupan keluarga dan memberikan beasiswa pendidikan anak-anak yang ditinggalkannya.
“Kami meminta agar pemerintah menjamin kelangsungan hidup keluarga yang ditinggalkan dan beasiswa pendidikan bagi anak-anaknya hingga perguruan tinggi,†ujar Gus Pu.
Pendidikan anak-anak prajurit Nanggala 402 harus menjadi prioritas pemerintah. Anak-anak yatim ini kelak diharapkan bisa menjadi generasi emas dan menjadi tulang punggung bangsa Indonesia terutama ketika 100 tahun peringatan kemerdekaan.
Disisi lain, ia meminta agar masyarakat tidak meyebarkan hoax dan berspekulasi atas peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402. Percayakan kepada pemerintah untuk melakukan investigasi.
"Pemerintah juga harus melihat kembali penggunaan alutsista yang sudah tua sehingga diharapkan tidak terjadi korban berikutnya,†demikian Gus Pu.