"Ada cara bagaimana gerakan radikal ini bergerak memanfaatkan situasi pandemi Covid-19," kata A.S Hikam saat menjadi pembicara Seminar Publik bertajuk "Indonesia Di tengah Tantangan Terorisme" secara virtual, Sabtu (10/4).
Pertama, beber dia, kelompok teroris ini melakukan diseminasi narasi religius dan berbau politik anti pemerintah, misalnya melabeli kegagalan pemerintah dalam penanganan pandemi. Atau, menggaungkan pademi merupakan hukuman dari tuhan kepada rezim.
"Dan pandemi bukti hukuman dari ketidakadilan rezim," kata Hikam.
Menteri Era Presiden Abdurrahman Wahid ini menambahkan, selain diseminasi narasi, kelompok teroris juga melakukan eksploitasi terhadap lingkungan pada kelompok yang rentan dengan menyebarkan hoax.
Disamping itu, ia mengungkap, kelompok teroris ini memilih target sebagai pelaku teror yang berasal dari kelompok rentan namun memiliki signifikasi yang tinggi.
"Sasarannya kepada milenial," tandas dia.
BERITA TERKAIT: