Delapan orang buruh itu berasal dari dua pabrik di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Demikian disampaikan Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar saat menjadi narasumber dalam acara webinar series Partai Golkar bertajuk "
Perjalanan Penanganan Covid-19" Selasa (20/10).
"Jadi memang, buruh yang mengikuti demonstarsi tanggal 6,7,8 (Oktober) ditemukan 8 orang positif. 8 orang tersebut berpotensi menularkan kepada rekan-rekannya yang lain yang ikut demo," ujar Ahmad Zaki.
Zaki menambahkan, Pemkab Tangerang hingga saat ini masih melakukan rapid dan tracing terhadap klaster demonstrasi kemarin.
"Nah, ini yang sedang kami lakukan rapid dan tracing terhadap 8 orang tersebut kemana saja mereka pada tanggal 6,7,8 tersebut dan kemudian juga keluarga-keluarga mereka," kata Ahmad Zaki.
Zaki menyebutkan, alasan pihaknya mengklaim bahwa delapan orang buruh positif Covid-19 dari klaster demonstrasi tolak UU Ciptaker karena delapan orang buruh tersebut kemungkinan sudah masuk OTG (Orang Tanpa Gejala) Covid-19 dan mengikuti demonstrasi.
"Nah ini tadi kalau ada pertanyaan, kok bisa tahu? ternyata memang kemungkinan ada yang sudah OTG ataupun positif yang tidak diketahui tapi ikut demo. Nah ini yang menjadi tingkat kerawanan yang sangat tinggi," tuturnya.
"Ini baru dua pabrik. Dan ada beberapa pabrik lain yang melakukan swab test, artinya baru keluar 1-2 hari. Kemungkinan akan ada penambahan (kasus) lagi gitu," imbuh Ahmad Zaki.
Selain Zaki, narasumber lain dalam webinar series tersebut yakni Satgas Penanganan Covid-19 Letjend Doni Monardo, Bupati Uwu Utara Indah Putri Indriani, Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piether dan DPD Golkar se-Indonesia.
BERITA TERKAIT: