Doni Monardo: Masih Ada Masyarakat Anggap Covid-19 Konspirasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 03 September 2020, 16:57 WIB
Doni Monardo: Masih Ada Masyarakat Anggap Covid-19 Konspirasi
Doni Monardo/Net
rmol news logo Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyesalkan masih ada masyarakat yang masih menanggap bahwa virus Corona baru (Covid-19) adalah konspirasi.

Karena itu, Satgas akan menyisir daerah-daerah yang menganggap Covid-19 barang rekayasa bersama Tim Gabungan.

Demikian disampaikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9).

"Daerah tertentu masih adanya ketidakpercayaan tentang Covid-19 yang masih mengganggap Covid-19 ada rekayasa, mengganggap Covid-19 ini konspirasi. Kami akan uapayakan Tim Gabungan bisa menyasar ke daerah-dareah tersebut," kata Doni Monardo.

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu mengatakan, pihaknya mengetahui itu setelah melibatkan pakar sosiologi, antropologi, hingga psikologi untuk memitigasi hal tersebut.

Berdasarkan data Satgas, sedikitnya tercatat lima provinsi bahwa masyarakatnya menganggap Covid-19 tidak akan terpapar Covid-19. Data ini telah dikumpulkan sejak beberapa bulan terakhir.

"Data yang kami sempat kumpulkan, ini data beberapa bulan lalu, terhadap 5 provinsi adalah masih adanya masyarakat yang anggap dirinya itu tidak mungkin terkena Covid-19. Yang tertinggi ternyata adalah di DKI Jakarta," beber Doni Monardo. 

"Kedua di Jawa Timur, berikutnya di Jawa Tengah, Jawa Barat serta di Kalsel (Kalimantan Selatan)," imbuhnya.

Atas dasar itu, lanjutnya, tidak heran apabila kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Timur dan DKI Jakarta masih cukup tinggi.

"Jadi kalau kita lihat hari ini angka kasus di Jakarta dan Jawa Timur nasih tinggi, mungkin data yang dikumpulkan tentunya mungkin sudah lumayan akurat," demikian Doni Monardo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA