ZBNF adalah program bertani yang tidak menggunaka bahan-bahan kimia dalam kegiatan agrikultur. Mengadopsi pendekatan Agroecology, ZNBF menghindarkan petani dari beban biaya tinggi akibat penggunaan bahan kimia, sekaligus meningkatkan kesehatan petani dan lingkungan.
Sebelum adanya Covid-19, kerja sama terkait ZBNF telah berjalan dengan adanya kunjungan studi banding yang dilakukan oleh perwakilan Indonesia yang terdiri dari para petani dan kepala daerah serta bupati dari beberapa kabupaten. Mereka mempelajari teknologi atau metode baru dalam bidang pertanian yang mengurangi penggunaan pupuk kimia, untuk menghasilkan produk pertanian yang segar dan baik bagi kesehatan.
Duta Besar RI untuk India, Sidharto Suryodipuro, mengatakan kerja sama tersebut terjalin dengan bertujuan untuk lebih untuk bersahabat kepada lingkungan.
"Kita perlu memupuk kepedulian terhadap alam, perlu semakin aware untuk memikirkan apa yang kita masukkan ke dalam tanah, untuk menghasilkan tumbuhan tertentu," ujar dubes yang akrab disapa Arto ini dalam acara
RMOL World View, Senin (31/8).
Arto menegaskan kedua negara ingin mengurangi penggunaan pupuk kimia yang bisa membawa dampak negatif terhadap kesehatan. Fokus terhadap kesehatan ini yang mestinya lebih ditingkatkan lagi.
"Perlu saya tambahkan, selain wabah yang dihasilnya, pandemik ini secara tidak kita sadari telah mengajarkan kita tentang cara-cara hidup yang lebih sehat lagi. Kita jadi lebih paham apa yang harus dihindari, dilakukan, apa yang harus diperhatikan, dan sebagainya."
Menurut Arto, sebelum ada pandemik, hampir setiap orang tidak menyadari resiko apa dari yang dilakukannya sehari-hari. Setelah ada pandemik, semua orang jadi tahu dan semakin aware.
Pupuk kimia selain sulit didapatkan, harganya pun cukup lumayan. Dengan ZBNF permasalahan tersebut bisa ditekan.
"Kita bisa survive lebih baik tanpa pupuk kimia. Bisa menjadi jalan keluar untuk keselamatan lingkungan hidup," ujar Arto.
[]