Rumah singgah yang berada di belakang Rumah Sakit (RS) UNS tersebut diberi nama Gedung Medical Education Reseach Centre (MER-C).
"Rumah singgah itu memiliki kapasitas 60 tempat tidur. Diperuntukkan bagi Civitas akademika UNS yang positif Covid-19 tapi tidak memiliki gejala," jelas Rektor UNS Jamal Wiwoho seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (22/7).
Rumah singgah tersebut sengaja didirikan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien pasien positif Covid-19 di Soloraya yang belakangan makin meningkat.
Direktur RS UNS, Hartono menyebutkan, selama dua minggu belakangan jumlah kasus Covid-19 mengalami peningkatan. Terlihat dari banyaknya pemeriksaan di lab RS UNS yang menjadi rujukan untuk tes rapid dan swab.
"Kami juga meminta kepada Pemkot dan Pemda di eks Karesidenan Surakarta untuk membuat kebijakan yang ketat terkait dengan
physical distancing," imbuhnya.
Masyarakat lanjut Hartono, jika harus beraktivitas di luar rumah harus tetap mengupayakan jaga jarak, tetap memakai masker dan sesering mungkin cuci tangan dengan menggunakan sabun.
Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Reviono menambahkan selain menggunakan masker, jaga jarak, menjaga imunitas tubuh juga diperlukan. Karena tidak diketahui apakah lawan bicara terpapar Covid-19 atau tidak.
"Jika semua pihak dua-duanya pakai masker itu 75 persen mencegah penularan dan ini efektif," pungkas Reviono.
BERITA TERKAIT: