Sebab, menurut Anies, dalam melihat perkembangan kasus Covid-19 jangan hanya melihat angka penambahan kasus dalam satu hari. Namun harus dilihat pula
positivity rate-nya per pekan.
"Kita lihat dulu situasi ini. Karena lagi-lagi, jangan lihat (angka positivity rate) dalam satu hari, tapi mingguan," ujar Anies saat ditemui seusai melakukan rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/7).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu melanjutkan, jika hanya melihat kasus harian maka
positivity rate kemarin naik menjadi 8 persen. Padahal WHO telah merekomendasikan
positivity rate idealnya di bawah 5 persen.
Oleh karena itu, dijelaskan Anies, untuk melihat rata-rata perkembangan kasus diperlukan waktu satu minggu agar angka yang diperoleh menunjukan kondisi yang sebenarnya.
"Karena kalau satu hari itu, ada satu hari laboratorium setor banyak, ada yang setor hari berikutnya. Karena itu kita ambil rata-rata satu minggu," jelas Anies
Ada pun penambahan kasus Covid-19 di Ibukota pada Selasa kemarin (21/7) tembus 441 orang. Jumlah tersebut adalah angka paling tinggi selama Penerapan PSBB masa transisi.
BERITA TERKAIT: