Bantu Penanganan Covid-19, Petani Lampung Ingin Sumbang Ramuan Antivirusnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 11 Mei 2020, 11:08 WIB
Bantu Penanganan Covid-19, Petani Lampung Ingin Sumbang Ramuan Antivirusnya
Petani di Lampung berniat sumbangkan ramuan herbal antivirusnya/Istimewa
rmol news logo Usai mengetahui kalau tanaman Eucalyptus yang dibudidayakannya bisa menjadi alternatif obat bagi pasien Covid-19, seorang petani di Lampung pun langsung berniat menyumbangkannya produk herbalnya kepada masyarakat yang membutuhkan.

Eko yang warga Kabupaten Lampung Tengah ini merupakan petani yang kini tengah membudidayakan Eucalyptus di lahan seluas 2 ha miliknya.

Dia berniat menyumbangkan 50 botol ukuran 10 ml herbal antivirus corona untuk pasien positif Covid-19 lewat Tim GugusTugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampung.

Obat herbal antivirus corona itu diprosesnya sendiri dari kebun Eucalyptus Globulus yang ditanamnya dari biji kiriman dari Australia sejak 2017 lalu.

“Meski baru produksi terbatas, saya ingin membantu menyumbangkannya untuk saudara-saudara yang positif Covid-19, prioritas daerah kita dulu,” katanya kepada Kantor Berita RMOLLampung, Senin dini hari (11/5).

Selama ini, menurut Eko, dia sudah mencoba sendiri obatnya untuk pengobatan kawan-kawannya yang mengalami sesak napas, jerawat, herves, dan lainnya.

“Hasilnya, sembuh,” katanya.

Sebelumnya, Mentan Syahrul Yasin Limpo me-launching inovasi antivirus berbasis Eucalyptus di Ruang Utama Agriculture War Room (AWR), Jakarta, Jumat (8/5).

Produk inovasi ini merupakan hasil uji laboratorium para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus corona.

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, telah mengujinya buat pengobatan virus influenza, virus beta, dan gamma corona dengan hasil  80 sampai 100 persen mampu membunuh virus tersebut.

Bahkan Balitbangtan membuat beberapa prototipe herbal berbahan Eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser.

“Kami akan terus kembangkan dengan target utamanya korban terpapar virus Covid-19,” kata Mentan.

Saat ini, ada sekitar 700 jenis Eucalyptus di dunia dengan kandungan bahan aktif yang beragam. Terutama cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus.

“InsyaAllah ini akan berhasil. Saya berharap inovasi ini bisa cepat dibagikan kepada masyarakat luas,” imbuhnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA