Hal ini justru kontraproduktif dengan Peraturan Kementerian Perindrustrian dan Kementerian Perdagangan terkait operasional pabrik bidang ekpor impor selama PSBB.
Bupati Bogor Ade Yasin, mengaku khawatir dengan pabrik-pabrik yang masih beroperasi itu nantinya justru menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor.
"Perusahaan di luar itu masih ada (beroperasi) dengan alasan eskpor impor dan sebagainya. Itu yang saya keluhkan juga," kata Ade Yasin dalam serial diskusi daring MNC Trijaya FM, bertajuk "PSBB, Mudik, dan Bansos", Sabtu (2/5).
Bupati dari PPP ini menyatakan, memang tidak semua perusahaan dihentikan untuk beroperasi. Seperti perusahaan alat pelindung diri (APD) hingga industri kesehatan masih bisa beroperasi, dengan catatan untuk memenuhi kebutuhan dalam hingga luar negeri.
"Memang ada yang dikecualikan dari 8 yang dikecualikan itu diantaranya alat-alat APD yang produksi APD itu boleh," katanya.
Tetapi, sambungnya, masih banyak perusahaan atau pabrik berdalil untuk ekspor dan impor sehingga masih beroperasi.
Terlebih, sejumlah aturan berbenturan dengan aturan Kementerian Perindrustrian yang memperbolehkan perusahaan ekspor dan impor beroperasi selama PSBB.
"Jadi artinya ini sulit ketika kami ingin menegakkan hukum bahwa dengan alasan ada surat peraturan dari kementerian perindustrian yang mengecualikan," demikian Ade Yasin.
BERITA TERKAIT: