Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan, hingga kini di Jabar tidak ada kasus positif Covid-19 yang menjangkiti anak usia sekolah. Hal ini disebabkan anak–anak sekolah mematuhi kebijakan sekolah agar bersekolah di rumah dan selama itu tidak main ke mana–mana.
“Yang positif Covid-19 hampir tidak diketemukan di anak sekolah. Ini mengindikasikan anak sekolah adalah kelompok masyarakat paling disiplin, nurut ke orang tua dan guru. Kalau mau Covid-19 ini beres, tirulah kedisiplinan anak- anak sekolah,†ucap Emil, sapaan akrabnya, Jumat (1/5) seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOL Jabar.
Emil menyebut, mobilitas kalangan millenial produktif terbilang masih tinggi padahal daerahnya sedang menerapkan PSBB. Dari total kasus positif Covid-19 di Indonesia, 60 persennya mengjangkiti kaum pria dengan rata- rata usia 50 tahun ke atas karena makin tingggi usia makin rendah imunitas.
“Dan para penular Covid-19 adalah lelaki milenial yang produktif. Jadi kepada para lelaki yang milenial, kalau mau Covid-19 ini beres, dapat bisnis lagi, hayu kita repot sama- sama di PSBB Jabar,†ungkapnya.
Emil pun optimis, PSBB Jabar akan membuahkan hasil positif. Menurutnya, kunci keberhasilan PSBB Jabar sekarang ada tiga, yakni disiplin, tes masif (RDT/PCR), dan pengayatan Ramadhan.
“Kami meyakini ada hikmahnya di bulan Ramadan. Karena masyarakat lagi banyak di rumah untuk ibadah, imannya tinggi, rajin ibadah imunitas naik. Insyallah hal -hal positif tadi bisa kita dapatkan. Di bulan Ramadan ini pemudik dilarang sehingga kami tidak mendapati kasus-kasus impor lagi,†katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jawa Barat, Hermansyah mengatakan, ihwal teknis pelaksanaan PSBB Jabar, pada Sabtu 2 Mei 2020 Gubernur Ridwan Kamil akan menjelaskan ke publik melalui media massa.
“Pak Gubernur direncanakan akan mengadakan konferensi pers terkait pelaksanaan dan teknis PSBB Jawa Barat melalui daring maupun streaming,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: