Nah, sebagai upaya
shock therapy bagi yang bandel tidak menggunakan masker, petugas Pamswakarsa Kota Salatiga punya satu cara jitu.
Para petugas meneriaki pedagang maupun pembelu yang tidak mengenakan masker dengan menggunakan pengeras suara TOA. Sehingga warga yang membandel pun akan merasa malu karena diteriaki di tengah banyak orang.
Cara jitu ini pun dinilai mampu menyadarkan baik pedagang maupun pembeli yang tengah melakukan transaksi di pasar tradisional terbesar di Salatiga tersebut.
Menurut salah satu petugas Pamswakarsa yang ditemui
Kantor Berita RMOLJateng di Pasar Pagi Salatiga, Sri Widiati (41), dia dan delapan orang temannya telah lama dilibatkan dalam upaya penertiban pedagang di Pasar Pagi Salatiga melalui Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Salatiga (P4S).
"Pada dasarnya kami adalah petugas Pamswakarsa yang ditugaskan untuk menertibkan pedagang yang ada di bahu jalan. Karena memang di bahu jalan dilarang untuk aktivitas jual beli," kata Widi, ibu rumah tangga yang juga berjualan minuman di Pasar Pagi Salatiga.
Namun, sejak merebaknya wabah Covid-19 Pamswakarsa yang berada di bawah naungan Dinas Perdagangan Kota Salatiga ini diminta menjadi duta sosialisasi di lingkungan Pasar Pagi Salatiga. Tugas mereka mengingatkan kepada pedagang, pembeli atau pun pengunjung agar selalu menggunakan masker serta menerapkan poin-poin upaya pencegahan penyebaran virus corona.
"Tugas kami bertambah, yakni selain menertibkan pedagang dan pengunjung (pembeli) juga 'ngopyak-opyak' agar mereka selalu menggunakan masker, usai beraktivitas mencuci tangan, tak lupa selalu menjaga jarak aman tidak bergerombol," paparnya.
Bagi pedagang, pengunjung Pasar Pagi Salatiga yang 'ngeyel' kedapatan tak menggunakan masker akan ditegur langsung di depan umum. Diharapkan, ada perhatian dari pengunjung dan pedagang.
"Cara kami cukup unik, dengan meneriakkan mereka yang tidak menggunakan masker menggunakan pengeras suara atau TOA supaya ada efek malu. Sehingga, ini salah satu
shock therapy besok-besok lagi tak lupa menggunakan masker," tegasnya.
"Sebelumnya banyak yang masih 'ngeyel', sejak diingatkan dengan cara diteriaki di depan umum cukup ampuh, jadi malu kan," tambah Siti, warga Salatiga.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pedagang Kota Salatiga, Kusuma Aji, membenarkan petugas Pamswakarsa yang diterjunkan dalam mensosialisasikan dan menertibkan tidak hanya pedagang tapi juga pembeli untuk selalu menerapkan protokol Covid-19.
"Petugas Pamswakarsa ini berkeliling selama jam operasional Pasar Pagi Salatiga hingga pukul 07.00," jelas Kusuma Aji.
Alhasil, cara ini diakui Aji cukup ampuh bagi masyarakat yang masih melakukan kegiatan di pasar ditengah wabah Covid-19.
BERITA TERKAIT: