Dewan Pers: Media Massa Harus Bisa Jadi Penghangat Sekaligus Penyejuk Pilkada

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 07 Februari 2020, 14:25 WIB
Dewan Pers: Media Massa Harus Bisa Jadi Penghangat Sekaligus Penyejuk Pilkada
Ketua Dewan Pers M. Nuh/RMOL
rmol news logo Media massa harus bisa memunculkan ide-ide brilian dan pemikiran positif dari figur yang akan bertarung dalam kontestasi Pilkada serentak 2020.

Pesan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pers M. Nuh saat menjadi pembicara di acara Seminar Hari Pers Nasional bertajuk "Media Berkualitas untuk Pilkada Damai" di Hotel Golden Tulip Galaxy, Banjarmasin, Jumat (7/2).

Kata dia, media massa harus hadir dan memiliki peran yang luar biasa untuk mempromosikan pikiran-pikiran cerdas sang calon pemimpin tersebut.

“Tidak pantas kalau dalam suasana pemilihan itu justru yg terjadi adalah mendown-grade terhadap prestasi seseorang, tetapi justru harus kita promosikan kebaikan-kebaikan dari para kandidat itu,” ujar M. Nuh.

Kebaikan para kandidat akan muncul dengan baik, kata M. Nuh, jika suasana Pilkada damai. Namun, begitu situasinya tidak damai maka akan jatuh dalam pertengkaran.

“Siapapun yang jatuh dalam pertengkaran, dia akan mengalami tiga kerugian sekaligus entah sekelas rumah tangga, sekelas organisasi, sekelas negara,” ucapnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menambahkan, kerugian akibat pertengkaran tersebut, adalah hilangnya energi positif lantaran saling bertengkar, mencemooh satu sama lain.

“Kalau kita sering saling mengejek dan suasananya panas, maka ibaratnya kalau atmosfir itu panas, maka kita akan berkeringat. Begitu kita berkeringat, solusinya buka baju. Begitu kita buka baju, maka yang terlihat adalah aurat kita. Begitu aurat terlihat mala sholatnya tidak sah,” katanya.

“Kalau kita saling mengumbarkan aib masing-maasing, maka prestasinya tidak terungkap,” tambahnya.

Oleh karena itu, untuk menciptakan situasi dingin, peran media sangat penting untuk menjaga kondusivitas saat Pilkada 2020 berlangsung akhir tahun mendatang.

“Kita juga tidak ingin pilkada adem ayem, kayaknya ada apa-apa begitu, itu juga nggak bagus. Karena itu media harus jadi penghangat. Kalau atmosfir itu hangat maka aliran informasi bisa berjalan dengan baik,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA