Karena itu, setelah banjir mulai surut, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini mengatakan akan mengevaluasi pompa air yang dimiliki Pemprov DKI.
"Ke depan karena lihat situasi seperti itu, kita harus mengevaluasi dengan meninggikan letak pompa yang ada. Di lokasi-lokasi yang selama ini kita anggap rawan," ujarnya saat ditemui di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Senin (6/1).
Hal ini akan dilakukan mengingat sejumlah pompa air ada yang terendam saat banjir melanda Jakarta pekan lalu. Untuk pompa yang sempat terendam akan dilakukan pengeringan sehingga dapat kembali berfungsi.
"Nggak dihidupkan, jadi cuma
ngeringin doang. Ketika sudah kering bisa dipakai lagi," jelasnya.
Adapun pompa air yang terendam banjir, Juani menerangkan hanya sekitar 10 pompa. Di antaranya yang berada di daerah Teluk Gong, Semanan, Kampung Melayu, Kampung Pulo, serta Jati Pinggir.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menjelaskan pompa air yang dimiliki Pemprov saat ini berjumlah 478 unit, tersebar di 126 lokasi dan 122 pompa air
mobile.Anies menyatakan, pompa yang ada tersebut digunakan secara bergantian. Artinya tidak semuanya digunakan dalam waktu yang bersamaan.
"Misal terpasang 10, pada saat yang sama cuma tujuh (dinyalakan) tiga istirahat. Nanti gantian lagi istirahat. Semata-mata supaya tidak terjadi kegagalan pompa. Tapi sistemnya sudah ada," ujar Anies saat ditemui usai kerja bakti di daerah Kampung Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1).
BERITA TERKAIT: