Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengatakan, rencana tersebut dimaksudkan agar banjir yang kerap melanda desa tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat. Terlebih jika melihat kontur tanah, desa Karangligar juga berada di bawah saluran air Sungai Cibeet.
“Sehingga kalau hujan deras, selain air hujan, ditambah dengan air luapan dari Sungai Cibeet, sehingga desa tersebut setiap tahun mengalami banjir. Bahkan, jika dilakukan normalisasi, aliran air pasti ke bawah,†kata Cellica, Senin (6/1).
Lebih lanjut, Cellica menjelaskan, rencana menjadikan Desa Karangligar sebagai destinasi wisata air bukan tanpa alasan. Pasalnya, banyak pihak yang enggan dievakuasi dan lebih memilih menitipkan hewan atau piaran saat banjir terjadi.
“Harus ada upaya upaya konkret, salah satunya bagaimana kalau Desa Karangligar ini dijadikan untuk destinasi wisata air,†imbuhnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Secara demografis, paparnya, desa tersebut juga sudah tidak memungkinkan untuk dijadikan lahan pertanian. Untuk itu, pihaknya berpikir untuk mememanfaat banjir dengan mengubah desa sebagai destinasi wisata yang nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Tapi semua itu harus ada kajian secara independen karena keterkaitan dengan LPB2B tersebut,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: