Banjir Terjang Rumah Lintang Saat Libur Rayakan Malam Tahun Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 03 Januari 2020, 12:33 WIB
Banjir Terjang Rumah Lintang Saat Libur Rayakan Malam Tahun Baru
Warga Berbenah Menyelamatkan Dokumen Penting/RMOL
rmol news logo Banjir bandang yang terjadi di Jabodetabek dan sekitarnya terjadi pada saat pergantian tahun 2020 yang mengejutkan banyak pihak.

Banjir terjadi pada saat hari libur.

Ratusan titik banjir terjadi di wilayah Jabodetabek dengan berbagai macam ketinggian. Banjir kali ini juga mengakibatkan banyaknya korban jiwa maupun korban luka.

Seperti di Kota Bekasi, tepatnya di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih yang juga terkena musibah banjir hingga ketinggian 8 meter berdasarkan tinjauan lapangan dari pihak TNI.

Di Perumahan Pondok Gede Permai sendiri mengakibatkan ribuan rumah terendam air luapan Sungai Bekasi yang tepat tak jauh dari perumahan ini.

Puluhan mobil juga menjadi korban lantaran pemiliknya tak sempat menyelamatkan mobil mereka.

Banjir terjadi sejak Rabu (1/1) pagi hingga Kamis (2/1) siang. Pasca banjir terlihat perumahan ini porak-poranda akibat arus banjir yang cukup deras.

Bahkan, puluhan mobil juga rusak dan terbalik karena terbawa arus yang sangat deras.

Lumpur yang terbawa arus pun tertinggal di perumahan ini hingga masuk ke dalam rumah.

Sejak surutnya air banjir hingga saat ini Jumat (3/1), warga Perumahan Pondok Gede Permai masih terus berupaya membersihkan lumpur dari dalam rumah. Mereka pun juga mencari harta benda yang masih bisa diselamatkan.

Seperti keluarga Lintang Irianti (58) bersama kedua anaknya Desi Arisandi (23) dan Dewi Murni Febrianti (17) yang terlihat sedang membersihkan surat-surat berharga seperti surat rumah, ijazah dan surat berharga lainnya.

Kepada Redaksi, Lintang mengaku lebih mengutamakan menyelamatkan surat-surat berharga keluarga mereka.

Banjir kali ini membuat kaget keluarga Lintang lantaran banjir terjadi saat ia bersama anaknya sedang berlibur ke Bogor, Jawa Barat pada malam pergantian tahun.

"Iya sekeluarga lagi pada liburan ke rumah nenek di Bogor. Lagi pada ngumpul sama keluarga besar," ucap Lintang Irianti kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/1).

Awal mendapatkan kabar rumahnya terkena banjir berawal dikabarkan oleh tetangganya pada Selasa (31/12) malam bahwa hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Perumahan tersebut. Bahkan, warga Perumahan ini telah menetapkan status siaga 1 dari bencana banjir.

Mendengar kabar tersebut, putri Lintang, Dewi mengaku terkejut dan panik setelah handphone miliknya banyak pesan dari para tetangganya itu.

Dewi mengaku segera untuk memberikan kabar kepada ayah dan ibunya. Sehingga, keesokan siangnya keluarga Lintang memutuskan untuk kembali pulang kerumahnya.

"Berangkat dari Bogor Rabu siang sampai sini sorenya udah ngelihat banjir di depan Gedung logistik BNPB," katanya.

Kakak Dewi, Desi pun mengaku pasrah dengan kondisi rumahnya serta harta benda yang ada di dalamnya. Ia pun memutuskan untuk berkeliling menghabiskan malam itu dengan tidur di dalam mobil bersama adik, Ayah dan Ibunya.

Banjir pun perlahan terus surut hingga Kamis (2/1) siang. Para warga pun langsung segera berjalan menuju rumahnya untuk melihat kondisi rumah pasca banjir.

Seperti Lintang bersama kedua anaknya pun juga turut menghampiri rumahnya.

Dewi, mengaku terkejut saat melihat kondisi rumahnya yang sudah porak poranda dan banyaknya lumpur.

"Iya kaget aja, kaya berasa lagi mimpi buruk ngelihat rumah kaya gini," kata Dewi dengan suara pelan tersebut.

Ia bersama ibu dan kakaknya itu langsung masuk ke dalam rumah untuk mencari barang-barang berharga yang masih diselamatkan.

Selain itu, mereka juga berusaha untuk mengeluarkan lumpur dari dalam rumah untuk dibersihkan. Namun sayang, mereka kesulitan untuk membersihkan lumpur karena sulitnya air bersih didapat. Bahkan listrik yang masih padam juga menjadi terkendala keluarga ini maupun warga lainnya untuk proses pembersihan.

Hingga saat ini, mereka terlihat masih membersihkan dan mencari surat-surat berharga. Terlihat seperti surat Ijazah, sertifikat keluarga ini dijemur diatas kursi.

Banjir kali ini menurut Desi merupakan banjir terparah dari sebelumnya.

Pasca banjir ini, Desi berharap kepada pemerintah untuk dapat memberikan bantuan uang untuk memperbaiki kerusakan rumah maupun barang.

Ia pun juga berharap agar listrik segera dihidupkan kembali. Ia juga berharap pemerintah untuk segera mengirimkan bantuan air bersih untuk digunakan membersihkan rumah dari banyaknya lumpur. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA