Berdasarkann informasi dari Tim SAR Provinsi Bali, sesaat sebelum kejadian, korban bersama anaknya bernama Kadek Gangga dan temannya, Komang Nuaba memancing di pinggir pantai Lumbangan.
Tiba-tiba ombak tinggi menghantam tubuh korban yang membuatnya jatuh ke laut. Menurut keterangan yang diperoleh, korban berusaha berenang, namun lambat laun tubuhnya tidak bisa melawan kencangnya ombak.
Info awal diterima Kantor Basarnas Bali di hari yang sama, pada pukul 16.09 Wita, pelapor adalah Winata, seorang personel Babinsa desa Bunga Mekar.
"Segera setelah terima laporan, kami gerakkan personel dari unit siaga SAR Nusa Penida menggunakan jukung milik nelayan setempat," ungkap Kepala Kantor Basarnas Bali, Hari Adi Purnomo lewat siaran persnya, Kamis (2/1).
Sekitar 1 jam waktu tempuh akhirnya tim SAR gabungan tiba di lokasi yang diduga korban terjatuh. Selain upaya penyisiran, Kantor Basarnas Bali juga terus berkoordinasi dengan Polsek Nusa Penida, Babinsa Desa Bunga Mekar, dan Kadus Penangkidan serta masyarakat setempat.
Operasi SAR hari pertama yang dilakukan hingga pukul 18.20 Wita belum berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan Sulendra.
"Pagi hari tadi tim SAR gabungan kembali melakukan penyisiran, ada juga tim
rescue dari Benoa yang bergerak ke lokasi menggunakan Rigid Inflatanle Boat (RIB)," jelasnya.
Sebanyak 15 personel dari Basarnas, Dit Samapta Polda Bali, Polair Polres Klungkung dan dibantu warga setempat melakukan penyisiran. Pada pukul 15.15 Wita, korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Tadi awalnya korban terlihat di gulungan ombak, dan tim yang berada di jukung berupaya menjangkau korban," tutur Hari Adi.
Posisi ditemukannya berada di sebelah utara lokasi ia terjatuh, tepatnya koordinat 08°44' 16.63" S - 115° 27' 10.76" E. Jenazah selanjutnya dibawa menuju ke Kristal Bay.