Apa yang dilakukan PSI ini kemudian banyak dikomentari oleh tokoh politik senior diantaranya oleh mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Dia mengingatkan PSI, bahwa pengembalian uang atau fasilitas negara yang legal seringkali mengakibatkan datangnya sesuatu yang ilegal.
"Pakailah fasilitas yang disiapkan negara supaya yang disiapkan oleh bohir swasta dapat dikurangi. Itu pengalaman saya. Kecuali kalau niatnya citra,†cecar Fahri beberapa hari yang lalu melalui Twitter pribadinya.
Tak cuma Fahri Hamzah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Syarif pun tergelitik untuk ikut menyampaikan pandangannya.
Syarif pun sepertinya senada dengan pernyataan yang dilontarkan oleh pendiri Partai Gelora Fahri Hamzah.
"Ya kalau saya sih seperti komentar Pak Fahri Hamzah ya. Yang legal-legal di pakailah," ujarnya saat ditemui
Kantor Berita Politik RMOL di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Senin (23/12).
Saat ditanyakan apakah yang dilakukan PSI ini, bisa dikategorikan sebagai sensasi, Syarif punya pandangannya sendiri.
"(Sensasi) Bisa iya, bisa tidak. Kalau cari sensasi seperti ini ya kurang tepat lah. Kan enggak terkait dengan kebutuhan masyarakat," terang Syarif.
"Setiap partai punya hak buat membentuk citra. Kalau ada yang bilang PSI sedang lakukan pencitraan saat ini, saya rasa betul," pungkasnya.
Fraksi PSI sebelumnya mengaku mendapat fasilitas dana reses sebesar Rp 2,44 miliar. Dari dana tersebut, mereka hanya menggunakan anggaran sebesar Rp 1,68 miliar, sedang sisa dana Rp 752 juta dikembalikan ke APBD.
BERITA TERKAIT: