Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PKS Aceh Dukung Pimpinan Pusat Ambil Sikap Jadi Oposisi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/azhari-usman-1'>AZHARI USMAN</a>
LAPORAN: AZHARI USMAN
  • Jumat, 25 Oktober 2019, 23:36 WIB
PKS Aceh Dukung Pimpinan Pusat Ambil Sikap Jadi Oposisi
Bendera PKS/Net
rmol news logo Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang belum menentukan sikap secara resmi, apakah akan ikut mendukung sebagai pemerintah atau mengambil posisi sebagai oposisi.

Namun begitu, banyak kalangan memastikan partai besutan Sohibul Iman itu akan berada di barisan oposisi. Hal itu bisa dilihat dari keengganan DPP PKS melakukan lobi-lobi untuk mendapatkan kursi menteri dan wakil menteri untuk kader mereka.

Beberapa petinggi PKS juga telah mengeluarkan statement bahwa sebaiknya posisi partai berada di luar pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Posisi sebagai oposisi mendapat dukungan penuh dari pimpinan daerah. Salah satunya, Ketua DPW PKS Aceh, H. Ghufran Zainal Abidin yang mengaku akan mendukung penuh kebijakan partai untuk beroposisi. Namun, dia menyerahkan semua opsi keputusan yang diambil pada DPP PKS.

“Sikap kita akan mendukung yang diambil oleh pusat (DPP PKS), termasuk oposisi. Namun demikian bicara resmi kami belum mendapatkan arahan dan kebijakan tersebut karena direncanakan pada 14-16 November 2019 akan ada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta. Kemungkinan akan disampaikan secara resmi sikap PKS tersebut didalam Rakornas di depan seluruh kader PKS se- Indonesia,” jelas Ghufran Zainal Abidin pada Kantor Berita Politik RMOL, di Banda Aceh, Jumat (25/10).

Menurut Ghufran Zainal Abidin sampai hari ini pihaknya belum menerima surat resmi terkait arah partai ke depan. Dia mengaku mengetahui kabar PKS akan menjadi oposisi dari media massa.

“Kita selama ini usai pilpres selalu melakukan koordinasi dengan pusat dan kita berikan masukan selalu ada. Tapi, keputusan akhir tetap ada di DPP PKS,” ujarnya.

Sementara menanggapi posisi Partai Gerindra yang memilih di dalam pemerintahan Jokowi, Ghufran mengaku tidak masalah. Menurutnya, setiap partai punya prinsip dan kebijakan masing-masing. Atas alasan itu, Gerindra dan PKS tidak mesti terus bersama.

“Pada Pilkada 2017 lalu, baik saat pilgub dan pilbub hingga pilwal, ada yang bersama ada yang tidak. Hanya di pusat saja dulu waktu pilpres (PKS dan Gerindra menyusung Prabowo-Sandi sebagai paslon presiden) dan hal yang biasa saja,” ungkap mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) itu.

Sebagai kader PKS, Ghufran Zainal Abidin mengaku paham betul dan meyakini bahwa ucapan yang telah diucapak secara resmi oleh DPP PKS tidak akan berubah.

“Yang saya tahu PKS selalu komit dengan yang diucapkan. Itu saja yang saya pegang,” tegas Ustaz Ghufran begitu namanya dipanggil. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA