Sejak gangguan yang terjadi kemarin, hingga kini listrik di perumahan ini belum juga kembali menyala. Total sudah 28 jam arus listrik tidak mengalir ke perumahan ini.
Aswin (51), salah satu warga Blok I perumahan ini mengeluhkan listrik yang tak kunjung normal. Alhasil, ayah dari dua orang anak ini harus mengurungkan niatnya pergi kerja karena tidak bisa mandi.
Bukan hanya Aswin, dua anaknya juga tidak sekolah karena tidak bisa mandi dan seragam belum rapi disetrika.
"Ini dari siang kemarin matinya mas, saya kira mati lampu biasa, ternyata seharian dari kemarin," ujarnya kepada
Kantor Berita RMOL, Senin (5/8).
Senada dengan Aswin, Nandia Harjiyanti (30), ibu muda beranak satu juga mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi di wilayahnya.
Warga blok G di perumahan yang sama ini bahkan harus rela sepanjang malam menggendong anaknya yang baru berusia 1 tahun 3 bulan karena si anak kerap menangis kegerahan.
"Semalam anak saya tidak bisa tidur, digendong sampai mau Subuh. Dia tidur keringetan sampai bajunya basah," kata Nandia.
Akibat listrik mati, otomatis di perumahan ini air juga tak bisa digunakan karena air diambil dari mesin pompa yang tidak bisa berfungsi lantaran arus listrik padam.
Minggu siang sekitar pukul 11.45 WIB, sejumlah wilayah di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah padam lantaran gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.
Minggu menjelang malam, beberapa wilayah di Jakarta mulai normal. Listrik dipastikan berjalan normal pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Namun demikian, pada Senin pagi (5/8), beberapa wilayah Jabodetabek kembali padam.
Hal itu ditegaskan Plt. Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani bahwa pihaknya kembali melakukan pemadaman bergilir. “Kami mohon maaf, sampai siang ke sore masih ada pemadaman bergilir,†tutur Sripeni di Gedung PLN, Jakarta.
BERITA TERKAIT: