Langkah itu masih menuai pertanyaan banyak pihak, salah satunya Komisi A DPRD DKI.
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Wiliam Yani menilai, Anies terkesan tidak mempersiapkan perombakan dan melakukannya secara tergesa-gesa.
Pasalnya, setelah pelantikan, para lurah dan camat banyak yang belum mengetahui posisi atau jabatan serta wilayah yang akan dipimpin.
"Mereka saja bertanya loh, saat pelantikan mereka jadi apa. Baru kali ini loh dilantik mau jadi apa tidak tahu," ujar Wiliam kepada wartawan, Kamis (7/3).
Menurutnya, Komisi A DPRD menampung berbagai keluhan dari pihak-pihak yang merasa diperlakukan tidak adil oleh Anies.
"Ini ada beberapa ASN yang bicara dengan saya. Tapi kan mereka tidak berani terus terang, terbuka, minta dijaga namanya," beber Wiliam.
Dia pun membandingkan perombakan jabatan saat ini dengan era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Pak Ahok ada 1.300 rotasi. Tapi dengan lelang, tesnya ada, nilainya ada," imbuh William.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: