Emil, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa perombakan dilakukan untuk mengakselerasi seluruh program pembangunan yang diusungnya bersama Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
"Dalam waktu tidak terlalu lama, bulan depan, formasi tetap eselon tingkat dua-nya penuh, sehingga mesin birokrasi Pemprov Jabar bisa ngabret sesuai yang kita harapkan," ucap Emil, seperti dikutip
Kantor Berita RMOLJabar Jumat (4/1).
Rotasi tersebut, sambung Emil, juga merupakan penyegeraan birokrasi di lingkup Provinsi Jawa Barat guna meningkatkan daya dukung pemerintah dalam melaksanakan program yang sudah di canangkan.
"Ini juga penyegeraan birokrasi, dengan jabatan baru diharapkan kinerja pejabat meningkat," ungkapnya.
Dikatakan Emil, ada target tertentu bagi para pejabat dengan posisi baru ini, terutama untuk menjawab kemajuan pembangunan daerah serta menghadapi isu-isu besar yang saat ini muncul.
"Kami harap pejabat ini menunjukkan kinerja, jika kerjanya bagus
ngabret ya sudah cocok dengan saya dan yakin bisa menghadapi tantangan baru," ucap Emil.
Akan ada kontrak kerja bagi pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini dan harus menyesuaikan. Dirinya mengungkapkan, bahwa pejabat ini bukan hadiah maka harus didapatkan dengan prestasi.
Emil pun berpesan, kepada pejabat yang baru dilantik jangan berpolitik memihak pada salah satu calon presiden atau partai, mengingat sekarang merupakan tahun politik.
"Karena ada niatan untuk berpolitik sebagai ASN maka akan berdampak buruk bagi dirinya, karena individu politik itu di Pemprov Jabar hanya ada dua Gubernur dan Wakil Gubernur saja," tutupnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: