Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, ratusan orang berseragam biru langit mendirikan beberapa tenda yang terbuat dari terpal di depan Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Negosiator SPAMT Pertamina, Heri Sugiri mengaku aksi dilakukan untuk memberikan tekanan bagi Kementerian BUMN agar besok menghadirkan pihak Direksi Pertamina dan Direksi Pertamina Patra Niaga untuk bersama-sama mencari jalan keluar terbaik. Sebab sebelumnya, perwakilan Kementerian BUMN sudah menjanjikan itu.
"Ini kan aksi bertahan di sini lanjutan yang kemarin memberi pressure (tekanan) kepada Kementerian BUMN agar benar-benar bekerja karena aksi kami pulang terus, pulang terus," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, Kamis (20/12).
Perlu diketahui, 325 orang awak mobil tangki Pertamina ini adalah mereka yang sudah dipecat secara sepihak. Mereka berdemo mewakili 1.095 awak mobil tangki 10 depo Pertamina dari seluruh Indonesia yang bernasib serupa.
"Tuntutannya pertama kita sudah menuntut dari 19 bulan yang lalu nota khusus disahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta, kami harus diangkat sebagai karyawan tetap Pertamina Patra Niaga, upah harian lembur senilai Rp 64 miliar sudah keluar, susunan tenaga kerja dan di sahkan juga di Pengadilan Negeri," jelasnya.
Alih-alih memperoleh kejelasan untuk menjadi karyawan tetap. Mereka malah di PHK secara sepihak.
"Kami di PHK malah, kami 19 bulan yang lalu hanya lewat SMS," sesalnya.
[lov]
BERITA TERKAIT: