Seperti terpantau di Gedung Joang 45 di Jalan Menteng Raya 31, jumlah pengunjung lebih ramai dari biasanya.
"Pada hari ini ada 100 pengunjung berdatangan rata-rata mereka ke sini dari peserta Reuni 212, dan ini cukup ramai daripada hari biasanya. Alhamdulillah membawa berkah," tutur seorang petugas keamanan Gedung Joang Darsa kepada
Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, Minggu (2/11).
Untuk masuk ke bangunan yang dibangun sekitar tahun 1920-1938 ini para pengunjung dikenai tarif Rp 5 rib per orang untuk dewasa, dan Rp 2 ribu untuk anak-anak.
Salah seorang pengunjung, Mugi Rahayu mengaku sengaja mengajak anak-anaknya ke museum ini, sekaligus menghadiri Reuni Akbar 212.
"Tepat dengan acara reuni ini saya ke sini sekalian agar anak-anak bisa mengetahui sejarah masa lampau perjuangan Indonesia," katanya di lokasi.
Gedung Joang dahulu dikelola oleh L.C. Schomper, seorang warga keturunan Belanda. Pada masa Hindia Belanda, gedung ini berfungsi sebagai hotel yang bernama Hotel Schomper.
Berbagai koleksi lukisan yang menggambarkan perjuangan pergerakan kemerdekaan RI sekitar tahun 1945-1950-an dipamerkan dalam gedung bersejarah ini. Pada ruangan lainnya pengunjung bisa melihat benda-benda bersejarah, peta berbentuk maket, dan diorama.
Bahkan ada pula pojok multimedia yang menayangkan film dokumenter dan rekaman-rekaman lama perjuangan melawan penjajahan.
Sementara di halaman belakang museum, terdapat tiga kendaraan antik yang pernah digunakan sebagai mobil dinas Presiden Soekarno dan Wakilnya, Mohammad Hatta.
[wid]