9 Juta Orang Percaya PKI, Jokowi: Mau Saya Tabok Rasanya

Jumat, 23 November 2018, 13:12 WIB
9 Juta Orang Percaya PKI, Jokowi: Mau Saya Tabok Rasanya
Jokowi di Lampung Tengah/RMOLLampung
rmol news logo Presiden Joko Widodo menyebut, ada sembilan juta penduduk Indonesia yang percaya pada hoax dan fitnah bahwa dirinya adalah aktivis Partai Komunis Indonesia (PKI). Jokowi geram betul terhadap penyebar hoax tersebut.

Bantahan terhadap sejumlah berita hoax yang merugikan dirinya, sudah sering disampaikan Kepala Negara di berbagai kesempatan dan acara. Kali ini, kembali disampaikan Jokowi saat membagikan 1300 sertifikat tanah warga di di Lapangan Tennis Indoor, Kecamatan Gunungsugih, Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11).  

"Saya kadang sedih kalau sudah masuk tahun politik isinya fitnah, kabar bohong, saling hujat. Coba dilihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah seperti itu,” ujar Jokowi seperti dilansir Kantor Berita RMOLLampung .

Capres petahana ini menjelaskan, tudingan itu jelas sebuah fitnah. PKI dibubarkan pada 1965-1966, sedangkan dirinya lahir pada tahun 1961.

“Berarti umur saya baru 4 tahun, la kok bisa diisukan Presiden Jokowi aktivis PKI. Apa ada PKI balita? Ya kan masih balita, 4 tahun," ujar Jokowi.

Jokowi juga bercerita tentang hoax lainnya yang mengaitkan dirinya dengan pemimpin pemberontakan PKI, DN Aidit.

"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya.  Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," ujar Jokowi.

Yang membuatnya tambah geram, karena ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang termakan hoax dan percaya berita bohong itu yang dihembuskan selama 4 tahun terakhir itu. Jokowi menyebut ada 9 juta penduduk Indonesia yang mempercayai isu tersebut.

“Saya ini sudah 4 tahun diginiin, Ya Allah, sabar, sabar, tapi saya sudah bicara karena ada 6 persen yang percaya berita ini. Enam persen itu 9 juta (penduduk) lebih lho. Lha kok percaya?" tambahnya.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga meluruskan isu dirinya antek asing hingga kriminalisasi ulama.  

"Ada kriminalisasi ulama, saya tiap hari dengan ulama. Tiap hari, tiap minggu, keluar-masuk pondok pesantren, kok. Kriminalisasi yang mana? Jangan isu seperti ini yang dipercayai, berbahaya sekali kita nanti," ujar Jokowi. [yls]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA