Kepala Dinas Pariwisata Pemkot Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, peresmian museum ini sempat tertunda satu tahun, dari target awal tahun 2017. Tertundanya peresmian itu karena perlu persiapan lebih matang untuk penataan museum tersebut.
Dikatakan Antiek, dalam mempersiapkan museum ini, pihaknya membutuhkan peran serta semua stake holder di jajaran Pemkot Surabaya.
"Kita perlu menata ulang, di antaranya membenahi rumah, kemudian akses jalan menuju rumah. Seluruh OPD bekerja sama,†katanya seperti
dilansir Kantor Berita RMOLJatim.
Antiek menambahkan museum ini dipersiapkan sebagai tempat pembelajaran bagi anak-anak. Untuk itu, pihaknya, masih berusaha untuk menambah koleksi museum dengan menjalin kerjasama dengan beberapa museum nasional.
Beberapa benda peninggalan WR. Supratman yang diupayakan menjadi koleksi museum di antaranya konsep tulisan lagu, dan foto-foto pergerakan.
"Kita juga akan membuat replika biola beliau. Kita juga berusaha mengumpulkan nama jalan beliau, kalimat terakhir sebelum wafat. Kita akan buat memorabilia,†terang dia.
Peresmian nantinya akan dilakukan bersamaan dengan digelarnya sekolah kebangsaan yang diikuti oleh sekitar 100 anak-anak sebagai peserta. Setelah peresmian masyarakat bisa mengunjungi museum itu tanpa dipungut biaya mulai pagi sampai sore pada Senin sampai Minggu.
"Kita berharap WR. Supratman bisa menjadi inspirasi, kalau berjuang itu tidak harus angkat senjata. Melainkan dengan keahlian yang dimiliki dengan menulis lagu,†tandasnya.
[yls]
BERITA TERKAIT: