Kantong-kantong jenazah ini merupakan hasil temuan di hari pertama pencarian pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 yang diserahkan ke Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit (RS) Polri Said Sukanto pada hari Senin (29/10) lalu.
Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, Kombes Putut Tjahjo Widodo mengatakan, Tim DVI RS Polri Said Sukanto terus melakukan upaya pembandingan DNA milik korban atau post mortem dengan sampel DNA yang diperoleh dari seluruh pihak keluarga sebagai data ante mortem.
Dia memperkirakan, proses identifikasi potongan tubuh 24 kantong jenazah tersebut akan berakhir pada malam nanti.
"Sabtu malam bisa diharapkan selesai pemeriksaannya," katanya dalam konferensi pers di RS Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (3/10).
Putut memastikan semua hasil perbandingan data ante mortem dan post mortem akan diumumkan ke publik. Rencananya, hasil tersebut akan diumumkan pada Minggu (4/11) besok pagi.
"Minggu paginya atau minggu siang kita bisa nikmati hasilnya (diumumkan)," tegasnya.
Proses pembandingan data ante mortem dan post mortem untuk 189 penumpang pesawat nahas itu bisa saja membutuhkan waktu lama. Tak tanggung-tanggung, kata dia, bukan tidak mungkin proses tersebut butuh waktu hingga 2 bulan lamanya. Hal itu bisa terjadi karena adanya proses pembusukan daging di air laut.
"Karena pembusukan secara patologi. Pembusukan di air itu lebih cepat dibanding di darat, kira-kira 1:9," jelasnya.
Namun, dipastikannya Tim DVI akan berusaha semaksimal mungkin agar proses identifikasi tidak akan memakan waktu lama. Maka dari itu, mulai esok hari, setiap harinya akan ada perkembangan informasi tentang korban.
"Mudah-mudahan tidak sampai 2 bulan," harapnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: